Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran
Selasa, 09 September 2025 -
Merahputih.com - Pemerintah menargetkan transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12/12 yang rencananya digelar pada 10-16 Desember 2025, mencapai Rp 35 triliun. Target ini meningkat dari transaksi periode sebelumnya sebesar Rp 31,2 triliun.
"Itu menjadi target," kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Kick Off Road To Harbolnas 2025 di Jakarta, Senin (8/9).
Menurut Airlangga, Harbolnas ini sangat penting dalam momentum untuk mendorong UMKM, yang merupakan salah satu kelas menengah di Indonesia.
Airlangga memastikan keterlibatan jumlah UMKM dalam program Harbolnas ini akan semakin banyak dibandingkan tahun lalu.
"Karena yang dijual ada barang-barang yang dengan harga relatif murah ataupun bersaing. Tetapi sekarang kita minta juga produk UMKM bisa lebih banyak. Jadi tahun kemarin 30 persen tahun ini kita minta supaya lebih tinggi dari itu," tukasnya.
Baca juga:
Menko Airlangga Bantah Penurunan Daya Beli, Klaim Belanja Online Terus Naik
Untuk menjaga daya beli masyarakat, lanjut Airlangga, pemerintah menyiapkan strategi diskon besar.
Ia menekankan bahwa Harbolnas biasanya menawarkan potongan harga besar, dan tahun ini akan diperluas, tidak hanya secara daring tetapi juga luring, termasuk ritel dan mal pada Desember.
“Program diskon bareng ini bisa membantu daya beli masyarakat,” ujar Airlangga.
Baca juga:
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Hilmi Adrianto, menambahkan porsi produk lokal ditargetkan menembus lebih dari 50 persen.
“Road to Harbolnas yang kami siapkan sejak September ini diharapkan menjadi persiapan lebih baik, baik dari pelaku usaha, platform e-commerce, maupun UMKM,” kata Hilmi.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya kualitas produk UMKM. Menurutnya, e-commerce tidak berdiri sendiri, melainkan ditopang ekosistem yang kuat termasuk UMKM.
“Kami bersama-sama memperkuat ekosistem ini agar e-commerce, UMKM, dan konsumen bisa tumbuh bersama,” ujarnya. (Knu)





 
           
           
           
          