Tingkat Kemacetan di Jakarta Diklaim Menurun

Selasa, 18 Juni 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Situs TomTom Trafik Index 2018 merilis bahwa tingkat kemacetan di ibu kota Jakarta tahun 2018 turun mencapai 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari hasil situs TomTom, Jakarta menduduki peringkat ketujuh kota termacet di dunia. Tingkat kemacetannya sebesar 53 persen atau turun 8 persen dari 2017.

Plt Dishub DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko. Foto: MP/Asropih
Plt Dishub DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko. Foto: MP/Asropih

Menurut situs TomTom, kemacetan di Jakarta penurunan paling besar dalam setahun dibanding kota-kota lain di dunia yang diukur situs TomTom. Hasilnya Jakarta turun dari peringkat 4 kota termacet sedunia menjadi peringkat 7.

BACA JUGA: Pertumbuhan Utang Luar Negeri Swasta Meningkat

Adapun 10 besar kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index:

1. Mumbai (India): 65 persen
2. Bogota (Kolombia): 63 persen
3. Lima (Peru): 58 persen
4. New Delhi (India): 58 persen
5. Moscow region (Rusia): 56 persen 6. Istanbul (Turki): 53 persen
7. Jakarta (Indonesia): 53 persen
8. Bangkok (Thailand): 53 persen
9. Mexico City (Meksiko): 52 persen
10. Recife (Brasil): 49 persen.

Plt Dishub DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengatakan hasil survei TomTom yang menyatakan turunya kemacetan di Jakarta itu karena kerja keras Pemprov DKI di era Gubernur Anies Baswedan dalam perkembangan pembanguann di bidang transportasi

Perkembangan pembangunan yang dimaksud di antaranya adalah pengoperasioan underpass dan flyover, kebijakan ganjil genap, hingga program Jak Lingko.

"Hasil survey TomTom tersebut adalah berdasarkan perkembangan pembangunan di bidang transportasi oleh pak gubernur," kata Sigit.

Kendaraan bermotor terjebak kemacetan di Jalan KH. Abdullah Syafei, Jakarta, Senin (7/1/2019). - ANTARA/Dhemas Reviyanto
Kendaraan bermotor terjebak kemacetan di Jalan KH. Abdullah Syafei, Jakarta, Senin (7/1/2019). - ANTARA/Dhemas Reviyanto

BACA JUGA: Kemenkeu dan BI Nyatakan Utang Luar Negeri Indonesia Terkendali

Sigit juga berharap pada survei tahun 2019 nanti akan semakin besar persentase penurunan kemacetan di Jakarta pada situs TomTom. Mengingat moda transportasi kekinian sudah beroperasi.

"Karena MRT sudah beroperasi. Disusul dengab LRT, dan integrasi angkutan umum dalam program Jaklingko bersama TJ sudah berjalan," tutupnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan