Timur Tengah Jadi Primadona Pasar Ekspor Komoditas Indonesia, Dipicu Ibadah Haji dan Umrah
Jumat, 23 Mei 2025 -
MERAHPUTIH.COM — INDONESIA Diaspora SME Export Empowerment & Development (ID SEED) menyebut negara Timur Tengah merupakan captive market bagi aktivitas ekspor Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) ID SEED Tengku Irham mengatakan Timur Tengah, seperti Arab Saudi misalnya, menjadi captive market bagi Indonesia. Hal itu tak lepas dari adanya aktivitas ibadah haji dan Umrah.
Ia mengatakan, menurut pengamatannya, tidak ada tren penyusutan di sana, malah tiap tahun kuantitas komoditas merangkak naik.
Irham mengatakan contoh komoditas untuk memenuhi kebutuhan haji umrah salah satunya perbumbuan. Pada 2023, Irham menyebutkan Arab Saudi meminta kuantitas ekspor bumbu setengah jadi sekitar 76 ton, pada 2024 menjadi 80-an ton, dan pada 2025 mencapai 400 ton.
Baca juga:
ID SEED Ungkap Raw Material Menjadi Komoditas Populer di Ekspor, Bahkan ketika Pandemi COVID-19
"Jadi signifikan. Jadi lompatannya luar biasa hampir 300 persen ya," kata dia saat ditemui dalam konferensi pers UKM-IKM Trade Expo 2025, di SME Tower, Jakarta Selatan, Jumat (23/5).
Pihaknya sangat mengapresiasi upaya pemerintah melobi kerja sama dagang bilateral ini. Menurut Irham, membantu dan mengutungkan peraku trade export asal Indonesia. Makanya, kata Irham, melihat potensi ini, pihaknya yang sebentar lagi akan menggelar UKM-IKM Trade Expo 2025 pada 27-28 Mei 2025 turut menghadirkan buyer-buyer asal Timur Tengah agar bisa menemukan rekanan bisnis UKM asal Indonesia.
"Itulah kenapa acara ini nanti lebih banyak kita mengambil teman-teman ataupun buyer yang ada dari Timur Tengah, karena itu yang cukup relatable gitu ya," ujarnya.
Tak hanya itu, ia pun menjelaskan alasan Timur Tengah menjadi captive market bagi Indonesia. Menurutnya, menembus pasar dagang ekspor ke Timur Tengah lebih mudah jika dibandingkan ke Eropa.
"Kalau masuk ke Eropa masih banyak sekali persyaratannya," ucapnya.(Tka)
Baca juga:
Kemendag: Penjajakan Bisnis UMKM April 2025 Catatkan Transaksi Rp 722,76 Miliar