Tentara Kamboja dan Thailand Bentrok di Perbatasan, Pemerintah Kedua Negara Saling Tuduh
Kamis, 18 September 2025 -
Merahputih.com - Pemerintah Kamboja melaporkan bahwa 24 warga sipil dan biksu Buddha terluka setelah bentrokan dengan tentara Thailand. Insiden ini terjadi saat mereka mencoba memasang pagar kawat berduri di perbatasan kedua negara. Juru bicara Kamboja, Pen Bona, meminta Thailand untuk menahan diri dan menghormati gencatan senjata yang telah disepakati pada Juli lalu.
"Menghindari konfrontasi yang dapat meningkat menjadi kekerasan baru," tulis kantor berita Agence Kampuchea Press.
Baca juga:
Pengadilan Thailand Copot PM Paetongtarn Shinawatra karena Telepon dengan Pemimpin Kamboja
Sementara itu, Gubernur Provinsi Banteay Meanchey dari Kamboja mengklaim pasukan Thailand menembakkan gas air mata dan peluru tajam. Tindakan tersebut memicu protes warga Kamboja, yang menuduh tentara Thailand melanggar batas wilayah mereka.
Kementerian Luar Negeri Thailand membantah tuduhan tersebut. Mereka menyatakan bahwa semua tindakan dilakukan di dalam wilayah kedaulatan Thailand, dan mengonfirmasi bahwa beberapa pejabat Thailand juga terluka.
Baca juga:
Thailand-Kamboja Teken Gencatan Senjata, Semua Tahanan dan Prajurit Gugur Dipulangkan
Thailand mendesak Kamboja untuk menghentikan provokasi, ajakan protes, dan kerusuhan serta mencari solusi damai untuk meredakan ketegangan yang terus memanas.
Sebagai catatan, kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini telah mencapai gencatan senjata pada 28 Juli setelah konflik bersenjata yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka. Perebutan wilayah perbatasan ini menjadi akar masalah yang kerap memicu eskalasi konflik.