Tema dan Makna Logo Milad ke-112 Muhammadiyah di 2024

Senin, 18 November 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Tanggal 18 November diperingati sebagai hari ulang tahun (milad) Muhammadiyah. Peringatan ini memiliki makna khusus sebagai momentum untuk mengenang berdirinya organisasi Islam yang telah berkiprah sejak 18 November 1912.

Tahun ini, milad ke-112 Muhammadiyah 2024 jatuh pada Senin, 18 November 2024. Peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah sekaligus sebagai kegiatan sosialisasi Tanwir Muhammadiyah Tahun 2024, dilaksanakan pada hari Rabu-Jumat, 4-6 Desember di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga:

Muhammadiyah Sebut Kedatangan Paus Perkuat Hubungan Antaragama dan Momentum Dialog Perdamaian

Tema Milad ke-112 Muhammadiyah 2024

Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 431/KEP/I.0/B/2024, Milad Muhammadiyah yang ke-112 pada tahun 2024 mengusung tema "Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua".

Tema ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah dalam memperjuangkan kesejahteraan yang menyeluruh bagi seluruh masyarakat.

Melalui tema ini, Muhammadiyah menekankan pentingnya peran organisasi dalam menciptakan kondisi sosial, ekonomi, dan spiritual yang adil serta merata.

Fokus utamanya adalah memperkuat sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan komunitas dengan dasar nilai-nilai Islam yang berkemajuan. Ini dikerahkan agar kemakmuran dapat dirasakan oleh semua pihak tanpa terkecuali.

Baca juga:

Dari Ormas ke Calon Menteri, Ini Profil Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti

Sementara itu, Logo Milad Muhammadiyah ke-112 mengambil inspirasi dari bentuk alat musik sasando, alat musik khas dari Rote, Nusa Tenggara Timur.

Sasando menjadi simbol kemakmuran yang terwujud melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan individu, serta mencerminkan keragaman dan keindahan dalam harmonisasi.

Sasando juga mengandung makna penghargaan terhadap keberagaman, baik budaya, ekonomi, maupun sosial, sehingga diharapkan dapat tercapai kemakmuran bagi semua.

Selain itu, logo ini terinspirasi dari bunga flamboyan. Kembang tersebut terkenal akan keindahan dan ketahanannya.

Flamboyan melambangkan kemakmuran berkelanjutan yang memerlukan upaya pemeliharaan agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Dengan akarnya yang kuat di tanah keras, bunga flamboyan menjadi simbol perlindungan dan ketangguhan.

Baca juga:

Peristiwa Bersejarah 18 November: Dari Berdirinya Muhammadiyah hingga Kemerdekaan Latvia

Makna ini menggambarkan bahwa kemakmuran yang merata memerlukan ketangguhan dan daya tumbuh yang mampu bertahan dalam berbagai situasi, termasuk dalam menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan.

Pada logo ini, desain sasando membentuk angka 112. Ini merepresentasikan harmoni sekaligus sebagai warisan budaya Indonesia. Ujung desain sasando dibuat menyerupai mata air yang mengalir, sebagai simbol keberlanjutan.

Desain logo Milad Muhammadiyah ini menggabungkan unsur-unsur tradisional dan modern. Hal ini bertujuan untuk merefleksikan perjalanan panjang Muhammadiyah dalam memajukan aspek sosial dan keagamaan selama 112 tahun.

Warna gradasi biru dan hijau adalah warna bumi, yang juga merupakan identitas warna Muhammadiyah. Warna ini melambangkan organisasi yang berkemajuan sesuai dengan apa yang terjadi di muka bumi.

Sementara itu, warna merah dan kuning terinspirasi dari warna bunga Sepe. Warna ini melambangkan keberanian bermusyawarah dan mengambil keputusan demi tercapainya kemakmuran dan kesuksesan sesuai tema “Menghadirkan Kemakmuran Untuk Semua”. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan