Telusur Sejarah Dubai di Al Fahidi Historical Neighbourhood

Rabu, 27 September 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

LUPAKAN gemerlap dan kemegahan gedung pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab. Mari berteleportasi ke masa lalunya. Jauh sebelum Dubai penuh dengan gemerlap gedung-gedungnya.

Datanglah ke Al Fahidi Historical Neighbourhood. Kamu akan merasakan suasana Dubai pada 1890-an. Al Fahidi Historical Neighbourhood, dulu dikenal dengan Al Bastakiya, merupakan kawasan bersejarah menawan yang dibangun oleh para pedagang tekstil dan mutiara dari Persia (Iran sekarang).

Di sini kamu dapat merasakan pengalaman berbeda ketika mengunjungi Dubai. Melihat arsitektur berusia ratusan tahun, menelusuri asal-usul minuman favorit dunia di Museum Kopi, sampai menikmati hidangan tradisional Timur Tengah.

Perjalanan waktumu dapat dimulai dengan mengeksplorasi Pusat Pemahaman Budaya Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum (SMCCU) yang dikelilingi oleh lebih dari 50 rumah tradisional Emirati.

Baca juga:

Lima Penginapan dengan Pemandangan Menakjubkan di Dubai

museum koin
Museum ini punya koleksi menarik dengan lebih dari 470 koin langka dari berbagai masa. (Foto: Dubai Economy and Tourism)

Jangan lewatkan rumah yang disulap menjadi Museum Koin. "Museum ini punya koleksi menarik dengan lebih dari 470 koin langka dari berbagai masa seperti koin Kekaisaran Inggris, India, dan wilayah sekitarnya," tulis Dubai Economy and Tourism (DET) melalui rilis yang dikirimkan kepada Merahputih.com.

Setelahnya, kamu dapat singgah di Symposium House dan Events House. Tempat ini menyediakan berbagai demonstrasi kerajinan oleh pengrajin lokal. Ada pula Calligraphy House (Dar Al Khatt) yang memamerkan jejak keahlian kaligrafi khas Arab.

Penggemar arsitektur wajib singgah di Municipality House untuk menjelajahi arsitektur tradisional Emirati.

Kalau kamu penggemar kopi, Museum Kopi di Dubai akan memanjakanmu pengetahuan tentang asal-usul kopi dan bagaimana kopi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Arab.

Di museum ini, kamu dapat menelusuri kisah legenda Kaldi, seorang penggembala kambing, yang mengembara dari dataran tinggi Ethiopia, lalu menemukan biji kopi, dan membawanya ke Dubai.

Museum ini juga menampilkan berbagai koleksi artefak seperti penggiling kopi Perang Dunia I, data sejarah kopi, dan alat pembuat kopi yang antik. Tak ada biaya tiket masuk untuk museum ini, alias gratis!

Setelah mencicipi sejarah dan kopi khas Arab, waktunya menyeberangi Sungai Dubai. Sungai ini telah menjadi urat nadi kehidupan penduduk setempat, lokasi tempat tinggal yang populer, dan tempat berkembangnya industri pelabuhan dan mutiara di kota ini.

"Sampai saat ini, Sungai Dubai masih menjadi daya tarik turis sepanjang tahun. Hanya dengan AED 1 (Rp 1.000), Anda dapat menaiki abra, kapal feri tradisional, untuk menyeberangi sungai yang memisahkan Bur Dubai (wilayah historis) dengan Deira, pusat kota Dubai yang lebih modern," terang rilis DET.

Baca juga:

4 Rekomendasi Aktivitas saat Berlibur di Dubai pada Musim Panas

dubai spice
Aroma rempah-rempahnya sangat kuat. (Foto: Dubai Economy and Tourism)

Sesampainya di seberang, Spice Souk atau Pasar Rempah menanti. Aroma rempah-rempahnya sangat kuat. Bersiaplah untuk mencicipi cita rasa dan berbagai resep baru saat kamu menjelajahi pasar ini.

Jika ingin berbelanja, para penjual sudah menyiapkan rempah-rempah dalam kemasan. Jadi, tidak perlu bingung jika ingin membawa pulang.

Seperti pasar tradisional lainnya, kamu dapat menghemat uang jika membeli dalam jumlah besar. Pedagang pun mempersilakan kita untuk menawar.

Tur budaya yang dimulai dari Al Fahidi Historical Neighbourhood hingga Sungai Dubai ini bisa dipesan dan dinikmati sepanjang tahun.

DET merekomendasikan kunjungan pada pagi atau sebelum matahari terbenam untuk pemandangan yang paling menawan. Saran lainnya, berpakaian nyaman, membawa air minum, dan gunakan uang tunai untuk berbelanja di pasar tradisional. (dru)

Baca juga:

Destinasi Wisata di Dubai yang Wajib Dikunjungi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan