Tanggapi Serangan Israel ke Doha, PM Qatar: Tak Hanya Melampaui Hukum Internasional, Tapi Juga Standar Moral
Rabu, 10 September 2025 -
MerahPutih.com - Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani buka suara usai negaranya diserang Israel, Selasa (9/9).
Dia memperingatkan bahwa negaranya berhak menanggapi serangan mematikan Israel terhadap Hamas di Doha. Al-Thani bahkan menyebut serangan Israel tersebut 'berbahaya'.
"Harus ada respons dari seluruh kawasan terhadap tindakan biadab semacam itu," ujar Al-Thani dalam keterangan media dikutip, Rabu (10/9). "Serangan dan penargetan ini tidak hanya melampaui hukum internasional, tetapi juga standar moral," imbuhnya.
Al-Thani menegaskan Qatar berhak untuk menanggapi serangan Israel yang telah menewaskan seorang pejabat keamanan Qatar dan lima anggota Hamas.
Baca juga:
Iran Israel Saling Klaim Jadi Pemenang Setelah Sepakat Gencatan Senjata
Klaim Israel-Iran Sepakat Gencatan Senjata, Donald Trump: Tuhan Memberkati Dunia
Seperti diketahui, Qatar merupakan mediator utama dalam perundingan gencatan senjata yang didukung AS, untuk mengakhiri perang di Gaza. Serangan Israel ke Doha sontak mengubah lanskap perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung tersebut.
"Kita berbicara tentang negara mediator, yang menyelenggarakan mediasi resmi dan dihadiri oleh delegasi dari negara yang sama yang mengirimkan rudal-rudal ini. Standar moral apa yang dapat diterima untuk hal ini," lanjut Al-Thani.
Dia menegaskan Doha telah membentuk tim hukum dan akan meninjau insiden tersebut untuk memastikan tindakan semacam itu tidak terulang.
“Mediasi diplomatik Qatar adalah bagian dari identitas ini dan akan terus berlanjut, dan tidak akan tergoyahkan dalam melanjutkan peran ini," pungkas Al-Thani.
Baca juga:
Israel mengklaim serangan di Doha itu untuk menargetkan para petinggi Hamas yang berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata AS terbaru untuk Gaza. Sementara, Hamas menyebut serangan Israel bertujuan untuk menggagalkan perundingan gencatan senjata tersebut.
Menurut laporan, sekitar 12 serangan udara Israel menghantam bangunan tempat tinggal. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan bahwa mereka bertindak sendiri dalam serangannya di Doha. (Knu)