Sudah Halalbihalal, Masih Julid Saja

Sabtu, 22 Mei 2021 - P Suryo R

BIASANYA momen halalbihalal dijadikan kesempatan berkumpul bersama keluarga atau teman dekat. Tujuannya yakni saling bermaaf-maafan. Namun, lain halnya bila dalam kelompok yang mayoritas isinya perempuan. Entah mengapa di depan terlihat sudah saling memaafkan. Tapi di balik itu biasanya mereka masih saling menceritakan keburukan temannya di belakang. Lalu apa gunanya meminta maaf?

Sepertinya yang seperti ini menjadi cerita lama yang tersimpan. Bukan satu atau dua orang, tetapi hampir sebagian manusia pasti pernah menceritakan kesalahan seseorang di depan orang lain. Padahal kita diajarkan untuk tidak sembarangan menceritakan kesalahan orang lain, sebab itu sama halnya seperti aib mereka. Terlebih jika kamu mengaku sudah memaafkan orang tersebut, patut dipertanyakan dimana letak penerimaan maaf itu.

Baca Juga:

Menyulap Acara Perpisahan Sekolah Menjadi Ajang Maaf-Maafan Para Murid

halalbihalal
Pertemanan dalam circle perempuan biasanya ada saja yang julid. (Foto: instagram@annisaarlyy)

Arti halalbihalal menurut tinjauan fiqih yakni menjadikan sikap haram atau yang tadinya berdosa menjadi halal atau tidak berdosa lagi. Hal tersebut baru bisa dicapai apabila persyaratan seperti, secara lapang dada saling memaafkan dapat terpenuhi oleh pelaku halalbihalal. Sementara membicarakan orang lain atau dikenal dengan istilah ghibah merupakan tindakan yang secara hukum diharamkan. Jadi? yah kamu bisa artikan sendiri apabila acara halalbihalal masih sering digunakan untuk ngeghibah.

Menjelang momen halalbihalal biasanya orang akan menentukan lokasi berkumpul dan dresscode yang nantinya digunakan. Menentukan dresscode menjadi salah satu hal penting yang harus disiapkan. Tujuannya jelas, supaya hasil foto yang bakal diposting di sosial media akan terlihat bagus.

Baca Juga:

Minta Maaf Saat Halalbihalal Sekalian Pamer Barang Baru Biar Apa Sih?

medsos
Media sosial jadi jembnatan komunikasi. (Foto: Unsplash/Rachit Tank)

Grup Whatsapp di circle cewek akan jadi ramai karena sibuk menentukan dresscode agar terlihat solid. Untuk grup whatsapp sendiri biasanya tidak cukup satu. Ada satu grup yang berisikan full anggota dan ada satu grup khusus. Grup khusus ini isinya hanya ada orang-orang tertentu yang terpilih selain orang yang sedang dibicarakan. Entah karena orangnya paling ribet atau paling pelit di circle pertemanan. Sehingga orang tersebut jadi bahan julid di dalam grup.

Dalam circle pertemanan cewek sepertinya ghibah sudah menjadi bumbu penting. Bilamana diibaratkan pangan, maka ghibah ini setara dengan nasi. Makan apapun tanpa nasi akan terasa kurang bukan? Begitu pula dalam sebuah kehidupan sosial. Nongkrong tanpa aktivitas ghibah akan merasakan interaksi sosial yang hilang. Waduh...

Sebenarnya kegiatan ngeghibah tidak hanya dilakukan dalam cirlce pertemanan cewek saja. Terkadang cowok juga sering melakukannya. Yang membedakan hanya topik dan frekuensinya saja. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Evolutionary Psychological Science, wanita akan lebih banyak bergosip tentang penampilan wanita lain. Sementara pria berbicara tentang isyarat untuk menguasai sumber daya dari pesaing mereka. (ans)

Baca juga:

Minta Maaf Merendah untuk Meroket di Tongkrongan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan