Suara Ibu Indonesia Datangi Polda Metro Jaya, Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan karena Demo

Selasa, 27 Mei 2025 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Puluhan ibu dari berbagai latar belakang kembali bersuara lantang terkait penegakkan hak-hak konstitusional warga negara.

Mereka tergabung dalam Suara Ibu Indonesia (SII) dan mendatangi Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Selasa siang (27/5).

SII menyuarakan agar polisi membebaskan mahasiswa yang ditahan karena aksi unjuk rasa di Semarang pada 1 dan 21 Mei lalu.

Avianti Armand, arsitek sekaligus penulis, mewakili SII untuk menyerahkan surat berisi tuntutan kepada Kapolda Metro Jaya.

"Kami hadir hari ini, ke hadapan kantor yang anggotanya memiliki semangat 'melindungi dan mengayomi', karena kami yakin pada semboyan Rastra Sewakottama. Semboyan Kepolisian Republik Indonesia yang berarti 'pelayan utama bangsa'," tulis pembuka surat tersebut.

Baca juga:

Pramono Bantu Penangguhan Penahanan Mahasiswa Trisakti yang Ditahan Polda Imbas Demo di Balai Kota

Menurut SII, unjuk rasa mahasiswa di Semarang (1 Mei) dan Jakarta (21 Mei) adalah bentuk penyampaian aspirasi yang dijamin konstitusi. Para ibu menyatakan dukungan penuh atas aksi damai tersebut.

"Kami percaya bahwa berunjuk rasa, menyampaikan pendapat, menuntut kepada pemerintah adalah sah secara konstitusional dan bukan tindakan kriminal, apalagi bila disebut menyerang harkat dan martabat presiden atau wakil presiden," tegas mereka.

Melalui surat terbuka, mereka mengajukan tiga pokok tuntutan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto:

  1. Membebaskan mahasiswa yang ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

  2. Menghentikan kekerasan dan intimidasi terhadap peserta aksi.

  3. Mengakhiri kriminalisasi terhadap pemuda yang menyuarakan pendapat politik.

Mereka juga mengingatkan bahwa 27 tahun lalu, anak muda berjuang demi reformasi kepolisian, yaitu memisahkan Polri dari TNI.

“Mungkin karena kebenaran pada akhirnya selalu menang,” tulis mereka.

Para ibu berharap polisi berpihak pada keadilan dan bertekad akan terus membela para mahasiswa.

“Kami berdiri bersama anak-anak kami. Untuk negeri yang lebih adil dan manusiawi,” tutup surat tersebut. (dru)

Baca juga:

Kelompok Muda Anarko Jadi Tersangka Melawan Aparat Saat May Day di Semarang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan