Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan

Minggu, 05 Oktober 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pada September 2025 terjadi infl asi year on year (y-on-y) di Provinsi DKI Jakarta sebesar 2,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,49.

Inflasi tahunan terjadi karena adanya peningkatan harga komoditas yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga sejumlah kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,47 persen.

Sementara Tingkat infl asi month to month (m-to-m) September 2025 sebesar 0,13 persen dan ti ngkat
infl asi year to date (y-to-d) September 2025 sebesar 1,70 persen.

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan stok pangan aman menjelang perayaan libur Natal dan libur akhir tahun.

Baca juga:

Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan

Komoditas hortikultura yang sering memicu inflasi daerah seperti cabai dan bawang juga dipastikan aman. Adapun stok cabai rawit merah yang tersedia 9.272 ton. Cabai merah keriting membutuhkan 5.595 ton dengan ketersediaan 10.641 ton.

"Yang produk-produk lain, produk hortikultural lain yang berpengaruh terhadap inflasi daerah seperti bawang merah, bawang putih, itu juga cukup," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, Minggu (5/10).

Hasudung mengatakan, pihaknya rutin melakukan prognois atau prediksi terkait stok pangan strategis yang beredar di pasaran.

Pihaknya juga telah menginformasikan prognosis pangan beberapa waktu lalu, khususnya untuk 10 komoditas strategis terkait dengan kebutuhan dan ketersediaannya di pasaran.

Hasudungan menjelaskan, prognosis pangan ini terus dilakukan secara berkala. Untuk bulan September hingga Oktober 2025 sudah dibuat perhitungan. Sementara untuk November dan Desember juga tengah dipersiapkan.

Berdasarkan data prognosis, ketersediaan beras di Jakarta terpantau sangat aman. Hasudungan merinci kebutuhan beras selama dua bulan ke depan mencapai 156.745 ton, sementara stok ketersediaan mencapai 303.297 ton.

"Jadi, cukup untuk dua bulan, bahkan sampai akhir tahun nanti," ujarnya.

Jetersediaan daging sapi dan kerbau juga dipastikan aman. Ia menyebut kebutuhan selama dua bulan mencapai 11.999 ton, sementara stok yang tersedia sebanyak 40.418 ton.

Kemudian untuk daging sapi dan daging kerbau, kebutuhan selama dua bulan 11.999 ton. Sementara ketersediaan di stok kurang lebih 40.418 ton.

Untuk daging ayam, kondisi stok bahkan lebih melimpah dibandingkan daging sapi. Kebutuhan selama dua bulan diperkirakan 30.176 ton, sementara ketersediaan mencapai 74.940 ton.

"Demikian juga daging ayam cukup untuk dua bulan ke depan bahkan, daging ayam ketersediaannya juga lebih melimpah daripada daging sapi," ucapnya.

Hasudungan menuturkan, untuk komoditas seperti gula pasir dan minyak goreng, produksinya bersifat industrial sehingga tidak langsung berasal dari petani.

Ia memastikan pihaknya akan terus menyampaikan perkembangan prognosis pangan menjelang akhir tahun. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan