SpaceX Klaim Satelit Seluler Starlink Bisa Dapat Sinyal di Segala Kondisi

Selasa, 29 Oktober 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Layanan seluler Starlink milik SpaceX yang akan datang tidak akan selalu membutuhkan pandangan langit jelas untuk menerima sinyal. Satelit dapat berkomunikasi dengan telepon bahkan saat telepon berada di saku, menurut Ben Longmier, direktur senior SpaceX untuk rekayasa satelit.

Longmier telah menguji layanan Starlink langsung ke seluler milik SpaceX, yang telah dikonfirmasi oleh perusahaan tersebut berfungsi di dalamnya. Pada hari Minggu, Longmier menjelaskan lebih lanjut dalam sebuah tweet mengenai inovasi penerimaan sinyal ini.

"SpaceX DTC [direct to cell] juga bekerja di kantong yang membelakangi [satelit] dan di dalam Tesla. Saya benar-benar berpikir tubuh manusia akan meredam lebih banyak sinyal," ujarnya, dikutip dari Pcmagz, Selasa (29/10).

Pernyataan tersebut memberikan gambaran sekilas tentang kemampuan potensial satelit seluler Starlink, yang akan terlebih dahulu mendukung pesan teks sebelum mendukung panggilan suara dan unduhan internet.

Baca juga:

Elon Musk Sebut Starlink Sudah Aktif di Rumah Sakit Gaza

SpaceX tengah mengembangkan teknologi tersebut untuk membantu operator seluler menyediakan jangkauan di zona mati seluler, yang sering kali terletak di daerah terpencil.

Perusahaan tersebut masih menunggu izin FCC untuk layanan seluler Starlink agar dapat beroperasi secara komersial. Sementara itu, badan tersebut memberikan persetujuan darurat kepada SpaceX untuk menggunakan satelit seluler Starlink guna mengirim pesan teks agar bisa membantu korban badai, yang menghasilkan "ratusan ribu" pesan terkirim, menurut CEO T-Mobile.

SpaceX hanya menawarkan layanan pesan SMS darurat untuk korban badai berdasarkan karena perusahaan masih perlu meluncurkan lebih banyak satelit untuk meningkatkan jangkauan. Dalam tweet terpisah, Longmier mengatakan SpaceX dapat "mengaktifkan layanan pesan SMS darurat untuk wilayah yang terkena dampak Badai Milton dalam waktu kurang dari 24 jam."

“Di masa mendatang, saya rasa kita dapat mempersingkat waktu reaksi hingga puluhan menit untuk area mana pun di Bumi, mulai dari 58 derajat Lintang Utara hingga 58 derajat Lintang Selatan,” imbuhnya. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan