Sosok dan Sepak Terjang Dewi Astutik, Mantan TKI yang Jadi Otak Peredaran Narkoba Asia Tenggara
2 jam, 30 menit lalu -
MerahPutih.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) meringkus buronan kasus narkotika kelas internasional, Dewi Astutik alias Mami, dalam operasi gabungan lintas negara di Sihanoukville, Kamboja.
Dewi, perempuan 43 tahun asal Ponorogo yang pernah menjadi TKI, merupakan aktor intelektual penyelundupan dua ton sabu dan termasuk dalam jaringan Golden Triangle. Ia juga terlibat dalam sejumlah kasus besar pada 2024 yang berkaitan dengan jaringan Golden Crescent.
Operasi penangkapan dipimpin Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan. Kepala BNN RI, Komjen Suyudi Ario Seto, menegaskan bahwa Dewi bukan sosok sembarangan dalam dunia peredaran narkotika internasional.
“Jejaring ini diketahui beraktivitas dalam pengambilan dan distribusi narkotika berbagai jenis, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, menuju Asia Timur dan Asia Tenggara,” ujar Suyudi, Selasa (2/12).
Baca juga:
Operasi Lintas Negara, BNN Ringkus Bandar Narkoba Kelas Internasional di Kamboja
Nama Dewi kembali mencuat ketika BNN membongkar penyelundupan heroin seberat 2,76 kilogram di Bandara Soekarno–Hatta pada 24 September 2024. Heroin tersebut diamankan dari seorang pria berinisial ZM sesaat setelah tiba di Terminal 3.
Dalam pemeriksaan, ZM mengaku bahwa paket heroin tersebut akan diserahkan kepada SS. BNN kemudian menangkap SS dan mengungkap nama pelaku lain, AH. Belakangan diketahui, AH adalah orang yang memerintahkan ZM dan SS mengambil heroin dari Dewi Astutik di Kamboja. AH akhirnya ditangkap di Medan, Sumatra Utara.
Baca juga:
Roman Warga Ukraina Pengendali Jaringan Narkoba Hydra Indonesia Berhasil Dibawa dari Thailand
Dewi diketahui memiliki posisi signifikan di jaringan narkotika Golden Triangle. Ia menjadi pemimpin lapangan sekaligus perekrut ratusan kurir, mayoritas warga negara Indonesia.
Jejak keterlibatannya semakin kuat setelah BNN, Bea Cukai, dan TNI AL menggagalkan penyelundupan dua ton sabu dari kapal MT Sea Dragon Tarawa di Kepulauan Riau pada 22 Mei 2025. Empat anak buah kapal yang merupakan WNI diduga berada di bawah kendali Dewi.
Hingga kini, lebih dari 110 WNI yang disebut sebagai 'asuhan' Dewi telah ditangkap di berbagai negara, seperti Brasil, Kamboja, dan Korea Selatan.
Walaupun bukan pimpinan tertinggi jaringan Golden Triangle, Dewi diduga memiliki hubungan luas dengan sindikat narkotika Afrika yang beroperasi di Thailand dan Semenanjung Malaysia sehingga membuat posisinya sangat strategis dalam alur peredaran narkoba kawasan Asia. (Knu)