Sorong Digoyang 75 Kali Gempa Dangkal

Senin, 20 Desember 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Sepanjang Minggu (19/12) sampai Senin (20/12) dini hari, gempa dirasakan warga Sorong, Papua. Di mana, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,3.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,58° LS ; 131,57° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 km arah timur laut Kota Sorong, Papua Barat pada kedalaman 32 km.

Baca Juga:

Gempa Bermagnitudo 5,5 Guncang Sorong

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, jenis dan mekanisme Gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar geser mendatar atau strike slip fault. Dampak guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sorong, IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 75 gempa bumi terjadi di wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat, sejak Minggu (19/12) pagi hingga tengah malam.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang S Prayitno mengatakan, gempa bumi tektonik terbesar berkekuatan magnitufdo (M) 5,5 di wilayah itu diiikuti gempa bumi susulan sebanyak 75 kali.

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan dan observasi muka laut menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 8,26 juta orang menderita dan mengungsi akibat bencana alam di Indonesia terhitung sejak 1 Januari sampai 19 Desember 2021.

"Sampai tanggal 19 Desember 2021 pukul 15.00 WIB tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 2.931 kejadian," sebut pernyataan resmi BNPB melalui media sosial.

Shakemap Gempa Sorong. (Foto:BMKG)
Shakemap Gempa Sorong. (Foto:BMKG)

Selain mengakibatkan jutaan orang menderita dan mengungsi, ribuan bencana tersebut menyebabkan 654 orang meninggal dunia, 93 orang hilang, dan 14.105 orang mengalami luka-luka.

Berdasarkan jumlah kejadian per jenis bencana, banjir merupakan bencana terbanyak di Indonesia dengan jumlah mencapai 1.236 kejadian, cuaca ekstrem 746 kejadian, tanah longsor 595 kejadian, dan kebakaran hutan serta lahan sebanyak 265 kejadian.

Kemudian, terdapat pula gelombang pasang dan abrasi sebanyak 43 kejadian, gempa bumi 31 kejadian, kekeringan 15 kejadian, dan erupsi gunung api sebanyak satu kejadian.

BNPB mencatat juga ada 140.829 rumah rusak dengan rincian 18.971 rumah rusak berat, 25.263 rumah rusak sedang, 96.595 rumah rusak ringan.

Selain itu, sebanyak 3.670 fasilitas publik juga mengalami kerusakan yang meliputi 1.482 fasilitas pendidikan, 1.834 fasilitas peribadatan, dan 354 fasilitas kesehatan. Kemudian, terdapat pula 504 kantor dan 417 jembatan rusak. (Asp)

Baca Juga:

Catatan BMKG Soal Tiga Gempa Merusak Guncang Indonesia pada Desember

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan