Sivitas Akademika UI Ajak Perguruan Tinggi Lain Kawal Pemilu 2024
Jumat, 02 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) mengajak perguruan tinggi di seluruh tanah air untuk merapatkan barisan guna mengawal pelaksanaan Pemilu yang adil, jujur dan bermartabat.
Mereka pun menggelar aksi di Rotunda (bundaran) depan Rektorat Universitas Indonesia, Kampus Depok, Jumat (2/2).
Baca Juga:
Gibran dan Selvi Gunakan Hak Pilihnya di TPS 34 Kelurahan Manahan Solo
Terdapat empat poin yang menjadi perhatian Sivitas akademika UI.
"(Pertama) Mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi," kata Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo.
Kedua, Sivitas Akademika UI menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan.
Kemudian, yang ketiga ialah menuntut agar semua ASN, Pejabat Pemerintah, ABRI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon.
Keempat atau yang terakhir, menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah masing-masing.
Baca Juga:
KPK Dalami Dugaan Keterlibatan Petinggi Parpol di Kasus Kementan
Dalam keterangannya, Sivitas Akademika UI mengaku prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi.
"Hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi dan nepotisme telah menghancurkan kemanusiaan, dan merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup," tuturnya.
Mereka menuturkan keserakahan atas nama pembangunan tanpa naskah akademik berbasis data, tanpa kewarasan akal budi dan kendali nafsu keserakahan, telah menyebabkan semakin punahnya sumber daya alam hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut. Kemudian juga memusnahkan keanekaragaman hayati, dan hampir semua kekayaan bangsa.
"Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai, ada orang-orang, flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa kita," pungkasnya. (pon)
Baca Juga:
Jokowi Buka-bukaan Soal Suasana di Kabinetnya Usai Mahfud Mundur