Situs Islam Diblokir, Analis: Kelompok Islam Radikal Makin Solid
Kamis, 02 April 2015 -
MerahPutih Nasional - Analis politik Indo Strategi Andar Nubowo menilai kebijakan pemerintah yang menutup belasan situs radikal berbasis agama justru menjadi ajang bagi kelompok Islam radikal untuk semakin merapatkan barisan.
"Jadi mereka semakin kuat. Ini adalah momentum bagi mereka untuk merapatkan barisan," kata Andar saat dihubungi merahputih.com, Rabu petang (1/4).
Andar yang juga dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai, sebagai instrumen penyelenggara, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) seharusnya tidak gegabah dan terlalu cepat menarik kesimpulan.
"Iya dong, harusnya ajak mereka duduk bersama jangan langsung melakukan penutupan," sambung Andar. (Baca: Politikus PKS Tuding BNPT Begal Media)
Masih kata Andar, sikap pemerintah yang demikian represif kepada gerakan-gerakan radikal atas nama agama semakin menimbulkan kebencian mendalam terhadap negara dan rezim Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kalau ini terus dibiarkan, radikalisasi dan tumbuhnya gerakan militan akan semakin menguat. Saya tegaskan kalau ini terjadi, situasinya bahaya sekali," tandas Andar.
Seperti diberitakan merahputih.com sebelumnya, BNPT mengusulkan kepada Kemenkominfo untuk memblokir 19 situs yang berisi radikalisme. (Baca: Anggota Komisi VIII DPR Sarankan Situs Islam Gugat BNPT dan Kemenkominfo)
Adapun 19 situs yang diblokir antara lain arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net, hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com, gemaislam.com, eramuslim.com, dan daulahislam.com. (bhd)