Sinyal Demokrat Gabung Kubu Jokowi-Ma'ruf Semakin Kuat

Minggu, 09 Juni 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai sinyal Demokrat merapat ke koalisi Jokowi semakin menguat pasca-pertemuan keluarga SBY yang diwakili Agus Harimurti Yudhoyono dan Ibas dengan Jokowi dan Megawati.

"Sinyal Demokrat merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi kian menguat pasca-pertemuan keluarga SBY yang diwakili AHY dan Ibas beserta istri mengunjungi Presiden Jokowi di istana dan bersilahturahim kepada Megawati di kediamannya," kata Karyono dihubungi di Jakarta, Sabtu (8/6).

Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo
Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo

Dia mengatakan keputusan mengakomodasi Demokrat boleh jadi merupakan kebutuhan pemerintahan Jokowi untuk menciptakan stabilitas politik dan pemerintahan. Dengan keberadaan Demokrat, dukungan politik pemerintahan Jokowi di parlemen otomatis akan semakin kuat.

BACA JUGA: SBY Diminta Hilangkan Sekat Politik Jika Ingin AHY Berjaya di 2024

"Di periode kedua pemerintahan, Jokowi membutuhkan dukungan politik yang kuat untuk menuntaskan pembangunan," ujarnya dilansir Antara.

Tapi di sisi lain, dengan mengakomodasi Demokrat juga akan membawa beberapa implikasi politik, antara lain bisa menjadi batu loncatan AHY untuk melenggang sendiri maju di Pilpres 2024 tanpa Jokowi dan PDI Perjuangan.

"Jika hal ini yang terjadi maka sama saja ibarat memelihara anak macan," ucapnya.

Tetapi, dia menekankan dengan masuknya Demokrat kepada koalisi Jokowi, bukan tidak mungkin justru akan "membonsai" Demokrat dan AHY itu sendiri. Karena pada Pemilu 2024 yang akan datang Demokrat belum tentu mendapat "coattail effect" atau efek ekor jas.

"Jika sendainya AHY sendiri yang menjadi menteri maka gerakan dan manuver politik AHY tidak bisa sebebas jika dia berada di luar pemerintahan," ujar dia.

Namun demikian, kata Karyono, jika memang ada skenario membangun koalisi antara Demokrat dengan PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024 maka bergabungnya Demokrat ke dalam koalisi Jokowi sangat efektif sebagai awal yang baik untuk melakukan tahap-tahap strategi ke depan.

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan adiknya ketua fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ditemani dengan istri masing-masing Annisa Pohan dan Aliya Rajasa bersilaturahim dengan Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Kaesang Pangarep di Istana Merdeka Jakarta pada Hari Raya Idul Fitri (5/6/2019). (ANTARA/ Desca Lidya Natalia/dok)
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan adiknya ketua fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ditemani dengan istri masing-masing Annisa Pohan dan Aliya Rajasa bersilaturahim dengan Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Kaesang Pangarep di Istana Merdeka Jakarta pada Hari Raya Idul Fitri (5/6/2019). (ANTARA/ Desca Lidya Natalia/dok)

Meski demikian, hal tersebut tergantung skenario politik dan bagaimana masing-masing kekuatan politik saling memanfaatkan momentun dan peluang-peluang yang ada.

BACA JUGA: Target Jangka Panjang Demokrat, Duetkan AHY-Puan di Pilpres 2024

"Namun demikian, jauh dari hiruk-pikuk kepentingan politik, silahturahim para pemimpin bangsa seperti yang dilakukan keluarga SBY, Jokowi, Megawati, dan lainnya sangat dibutuhkan untuk merekatkan kembali persatuan yang sudah mulai retak dan menguatkan kembali nilai-nilai demokrasi yang belakangan mulai menurun," pungkasnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan