Sidak SPPG di Jakarta Masih Temukan Kasus Pelanggaran SOP MBG

Jumat, 03 Oktober 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menemukan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tak standar operasional prosedur (SOP) dalam penyajian program Makan Bergizi Gratis (MBG) di ibu kota.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok mengatakan, pihaknya tiap sepekan dua kali melakukan pemantauan ke berbagai lokasi SPPG di Jakarta, yang jumlahnya mencapai sekitar 135 unit.

Dalam sepekan, setidaknya terdapat 10 lokasi SPPG yang diinspeksi mendadak (disidak) Dinas KPKP DKI. Hasilnya, Dinas KPKP masih menemukan adanya SPPG yang tidak mematuhi SOP. Padahal, SOP itu telah disiapkan oleh BGN.

Baca juga:

BGN Ungkap Pelanggaran SOP Picu 75 Kasus Keracunan MBG

"Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas, tetapi ketika kami melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik," kata Hasudungan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/10).

Menurutnya, temuan SOP yang tak dipatuhi itu antara lain ketika proses pengolahan makanan dilakukan. Proses distribusi makanan juga menjadi sorotan Dinas KPKP.

"Kadang-kadang udah selesai diolah, untuk mendistribusikan itu sebenarnya untuk di suhu ruang itu itu kan maksimal kan 4 jam. Kadang-kadang karena mungkin saking banyak produksinya, jadi tidak cepat-cepat didistribusikan ke sekolah. Jadi sudah mulai agak kurang baik," ucap dia.

Baca juga:

Tak Ingin Pelaku Kehilangan Pekerjaan, Jurnalis Maafkan Penjaga SPPG Pasar Rebo yang Menganiayanya

Diketahui, terdapat empat kasus keracunan akibat MBG di wilayah Jakarta. Terbaru, sebanyak 21 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG pada Selasa (30/9).

Hasudungan Sidabalok, menuturkan, adanya kasus keracunan itu tentu menjadi atensi. Apalagi, kasus keracunan itu tidak hanya satu kali terjadi, melainkan berkali-kali.

Adapun, SOP yang menjadi fokus pemantauan adalah terkait bahan baku hingga proses pendistribusian ke sekolah. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk setiap bahan baku yang digunakan. "Ada indikasi busuk atau tidak," tandasnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan