Sidak SPPG di Jakarta Masih Temukan Kasus Pelanggaran SOP MBG
Aktivitas Dapur Siapkan Paket Program Makan Bergizi Gratis. (MP/Didik)
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menemukan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tak standar operasional prosedur (SOP) dalam penyajian program Makan Bergizi Gratis (MBG) di ibu kota.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok mengatakan, pihaknya tiap sepekan dua kali melakukan pemantauan ke berbagai lokasi SPPG di Jakarta, yang jumlahnya mencapai sekitar 135 unit.
Dalam sepekan, setidaknya terdapat 10 lokasi SPPG yang diinspeksi mendadak (disidak) Dinas KPKP DKI. Hasilnya, Dinas KPKP masih menemukan adanya SPPG yang tidak mematuhi SOP. Padahal, SOP itu telah disiapkan oleh BGN.
Baca juga:
"Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas, tetapi ketika kami melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik," kata Hasudungan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/10).
Menurutnya, temuan SOP yang tak dipatuhi itu antara lain ketika proses pengolahan makanan dilakukan. Proses distribusi makanan juga menjadi sorotan Dinas KPKP.
"Kadang-kadang udah selesai diolah, untuk mendistribusikan itu sebenarnya untuk di suhu ruang itu itu kan maksimal kan 4 jam. Kadang-kadang karena mungkin saking banyak produksinya, jadi tidak cepat-cepat didistribusikan ke sekolah. Jadi sudah mulai agak kurang baik," ucap dia.
Baca juga:
Tak Ingin Pelaku Kehilangan Pekerjaan, Jurnalis Maafkan Penjaga SPPG Pasar Rebo yang Menganiayanya
Diketahui, terdapat empat kasus keracunan akibat MBG di wilayah Jakarta. Terbaru, sebanyak 21 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG pada Selasa (30/9).
Hasudungan Sidabalok, menuturkan, adanya kasus keracunan itu tentu menjadi atensi. Apalagi, kasus keracunan itu tidak hanya satu kali terjadi, melainkan berkali-kali.
Adapun, SOP yang menjadi fokus pemantauan adalah terkait bahan baku hingga proses pendistribusian ke sekolah. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk setiap bahan baku yang digunakan. "Ada indikasi busuk atau tidak," tandasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Soal Keracunan MBG, Prabowo Mengaku Sering Salah Makan dan Kadang Kurang Cuci Tangan
Siswa SMAN 72 Mulai Sekolah Hybrid Setelah Belajar Daring Akibat Aksi Peledakan
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri Bahlil Rekrut Ahli Gizi India untuk Program MBG
Puluhan Rumah Hangus Terbakar di Benhil, Ratusan Korban Terpaksa Mengungsi di GOR Tanah Abang
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Ratusan Siswa Diduga Keracunan MBG di Batam
Momen Akrab Presiden Prabowo Subianto Terima Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Abdullah II
Menilik Instalasi Tangki Septik Komunal Sumber Kompor Listrik Biogas Tinja yang Ramah Lingkungan
Mengharukan! ini Momen Kapal SPPG Antar MBG untuk 951 Anak di Pulau Terpencil
Subsidi Tiket KRL Commuter Line Jabodetabek Tembus Rp 1,7 Triliun