Serunya Menjajal Kereta MRT Bareng Sejumlah Komunitas Jakarta
Rabu, 23 Januari 2019 -
HARI Selasa (22/1) siang, Jakarta tengah diguyur hujan. Seperti biasa kalau sudah turun hujan, Kota Jakarta pasti tambah macet. Begitulah kondisi di kawasan HI, Jakarta Pusat, siang itu. Namun, Merahputih.com berhasil melewati kemacetan tersebut dan langsung menuju Kantor PT MRT di gedung Wisma Nusantara dekat Bundaran HI.
Ya, Merahputih.com beruntung banget karena mendapatkan kesempatan menjajal menaiki kereta MRT (Moda Raya Terpadu). Selain itu komunitas yang tersebar di Jakarta juga ikut diundang untuk merasakan layanan transportasi tersebut.

Perjalanan dimulai dari stasiun MRT di Bundaran HI. Kondisi masih sedikit gerimis saat menuju stasiun dari Wisma Nusantara. Namun, rombongan komunitas terlihat begitu antusias untuk segera menikmati layanan MRT. Oh iya, kami juga menggunakan peralatan safety yang lengkap seperti helm, rompi, dan sepatu boot karet.
Sesampainya di depan stasiun, seorang pria dari pihak kontraktor memberikan sedikit arahan terlebih dulu. "Pokoknya jangan sampai ada yang lepas helm ya di dalam stasiun. Ini prosedur keselamatan Kita," ujar pria itu.
1. Stasiun akan menjadi seperti mal

Barulah perjalanan menuju kereta MRT dimulai. Posisi stasiun MRT di Bundaran HI ini berada di bawah tanah. Kamu harus dua kali menuruni tangga untuk sampai di stasiun bawah. Nah, kondisi stasiun memang masih sepi. Namun, nantinya akan ada banyak toko layaknya sebuah mal. "Nanti ada toko baju, coffeeshop, sama ada barbershop juga," kata Indra Kurnia, Corporate Communications Specialist PT MRT, yang memandu rombongan.
Sesampainya di stasiun, saat itu kereta yang akan dinaiki belum datang. Setelah selang beberapa menit, terdengar sebuah alunan musik. Rupanya alunan musik tersebut menjadi penanda bahwa kereta akan segera datang. Ya, benar saja, akhirnya kereta tersebut datang. Rombongan pun dipersilakan masuk di dua gerbong kereta, yaitu gerbong lima dan enam. Perjalanan dimulai dari Bundaran HI hingga perhentian stasiun di Blok M, Jakarta Selatan.
2. Mesin yang canggih dan berkapasitas ribuan penumpang

Kereta MRT ini memiliki mesin yang canggih, yaitu mesin CBTC (computer base train control). Mesin ini memiliki konsep GoA 2 (grade of automatic). Yang artinya, mesin kereta ini memiliki sistem pengoperasian sistem semiotomatis yang memudahkan masinis. "Jadi pengoperasian kereta bisa otomatis atau manual," kata Ketua Komunitas Spoor Turun Mesin (STM) Pandu Aji Prakoso. Komunitas yang diketuai Pandu itu merupakan komunitas yang selalu mengamati perkembangan kereta di Indonesia maupun luar negeri.
Soal kecepatan, kereta ini memiliki kecepatan hingga 80 km/jam. Yang artinya, dari stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus kira-kira hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Meskipun berjalan cepat, kereta ini begitu stabil. Kamu enggak akan merasakan guncangan sedikit pun. Pokoknya, kamu akan merasa aman dan nyaman saat menaiki MRT ini. Kapasitas penumpang kereta bisa mencapai 1.800 penumpang dari seluruh rangkaian kereta. Satu kereta bisa menampung 300 penumpang, dan kereta MRT memiliki enam gerbong.
3. Titik stasiun yang strategis

Titik-titik stasiun Kereta MRT juga begitu strategis. Dari Bundaran HI (bawah tanah), Senayan (bawah tanah), Sisingamaraja, Blok M, hingga Lebak Bulus. Tahu sendiri kan, bagaimana titik-titik tersebut. Selalu diwarnai kemacetan. "Syukur-syukur di masa depan, meeting point stasiunnya bisa sampai ke daerah Jakarta Timur dan Bekasi," kata Diah Kusumawardani, Founder Yayasan Belantara Indonesia, yang ikut dengan rombongan bersama lima orang anggotanya.
4. Ramah disabilitas

Nah, bagi para penyandang disabilitas enggak perlu khawatir. Kereta MRT juga sudah ramah disabilitas. Misalnya, para penyandang disabilitas bisa menggunakan lift untuk menuju stasiun bawah tanah daripada menggunakan tangga. Kemudian, tersedia juga tempat duduk disabilitas di gerbong tiga dan empat. Di gerbong ini ada besi panjang yang bisa dijadikan pegangan bagi mereka yang menggunakan kursi roda.
Selain itu, suasana di setiap gerbong kereta sangat nyaman, interiornya juga cukup simpel, tapi terlihat mewah. Kursi penumpangnya berwarna biru dan setiap baris terdapat tujuh kursi. Enggak lupa terdapat pegangan bagi penumpang yang berdiri. Nah, pegangan di gerbong disabilitas ini lebih rendah. Dengan begitu, penyandang disabilitas tetap bisa meraih pegangan tersebut tanpa harus berdiri.
Bagaimana sahabat Merah Putih, pasti kamu sudah enggak sabar kan mau mencoba naik MRT? Tunggu saja ya, peresmian MRT akan dilangsungkan pada Maret nanti. "Seneng ada MRT, at least bisa mengurangi kemacetan Jakarta," tukas Gratia, Ketua komunitas Uku Iki, salah satu komunitas yang ikut dalam trial kereta MRT. (ikh)
Baca juga: Unik! Sebuah Pesawat Disulap Jadi Hotel, Segini Biaya Menginapnya