Serunya Menjajal Kereta MRT Bareng Sejumlah Komunitas Jakarta


Situasi di dalam Kereta MRT (Foto: MP/Ikhsan Digdo)
HARI Selasa (22/1) siang, Jakarta tengah diguyur hujan. Seperti biasa kalau sudah turun hujan, Kota Jakarta pasti tambah macet. Begitulah kondisi di kawasan HI, Jakarta Pusat, siang itu. Namun, Merahputih.com berhasil melewati kemacetan tersebut dan langsung menuju Kantor PT MRT di gedung Wisma Nusantara dekat Bundaran HI.
Ya, Merahputih.com beruntung banget karena mendapatkan kesempatan menjajal menaiki kereta MRT (Moda Raya Terpadu). Selain itu komunitas yang tersebar di Jakarta juga ikut diundang untuk merasakan layanan transportasi tersebut.

Perjalanan dimulai dari stasiun MRT di Bundaran HI. Kondisi masih sedikit gerimis saat menuju stasiun dari Wisma Nusantara. Namun, rombongan komunitas terlihat begitu antusias untuk segera menikmati layanan MRT. Oh iya, kami juga menggunakan peralatan safety yang lengkap seperti helm, rompi, dan sepatu boot karet.
Sesampainya di depan stasiun, seorang pria dari pihak kontraktor memberikan sedikit arahan terlebih dulu. "Pokoknya jangan sampai ada yang lepas helm ya di dalam stasiun. Ini prosedur keselamatan Kita," ujar pria itu.
1. Stasiun akan menjadi seperti mal

Barulah perjalanan menuju kereta MRT dimulai. Posisi stasiun MRT di Bundaran HI ini berada di bawah tanah. Kamu harus dua kali menuruni tangga untuk sampai di stasiun bawah. Nah, kondisi stasiun memang masih sepi. Namun, nantinya akan ada banyak toko layaknya sebuah mal. "Nanti ada toko baju, coffeeshop, sama ada barbershop juga," kata Indra Kurnia, Corporate Communications Specialist PT MRT, yang memandu rombongan.
Sesampainya di stasiun, saat itu kereta yang akan dinaiki belum datang. Setelah selang beberapa menit, terdengar sebuah alunan musik. Rupanya alunan musik tersebut menjadi penanda bahwa kereta akan segera datang. Ya, benar saja, akhirnya kereta tersebut datang. Rombongan pun dipersilakan masuk di dua gerbong kereta, yaitu gerbong lima dan enam. Perjalanan dimulai dari Bundaran HI hingga perhentian stasiun di Blok M, Jakarta Selatan.
2. Mesin yang canggih dan berkapasitas ribuan penumpang

Kereta MRT ini memiliki mesin yang canggih, yaitu mesin CBTC (computer base train control). Mesin ini memiliki konsep GoA 2 (grade of automatic). Yang artinya, mesin kereta ini memiliki sistem pengoperasian sistem semiotomatis yang memudahkan masinis. "Jadi pengoperasian kereta bisa otomatis atau manual," kata Ketua Komunitas Spoor Turun Mesin (STM) Pandu Aji Prakoso. Komunitas yang diketuai Pandu itu merupakan komunitas yang selalu mengamati perkembangan kereta di Indonesia maupun luar negeri.
Soal kecepatan, kereta ini memiliki kecepatan hingga 80 km/jam. Yang artinya, dari stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus kira-kira hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Meskipun berjalan cepat, kereta ini begitu stabil. Kamu enggak akan merasakan guncangan sedikit pun. Pokoknya, kamu akan merasa aman dan nyaman saat menaiki MRT ini. Kapasitas penumpang kereta bisa mencapai 1.800 penumpang dari seluruh rangkaian kereta. Satu kereta bisa menampung 300 penumpang, dan kereta MRT memiliki enam gerbong.
Bagikan
Berita Terkait
Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta

Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun

Pramono Ingin Rute MRT Diperpanjang Sampai Banten, Sudah Buat Rencana dengan Andra Soni

Pramono Pastikan Layanan dan Tarif Transportasi Umum di Jakarta Sudah Kembali Normal

Ada Kebakaran di Dekat Stasiun Cipete Raya, MRT Tetap Beroperasi Normal

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Pramono Tegur MRT Jakarta Naikkan Harga Kios UMKM di Blok M Lewati Batas Atas

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Pramono Anung Tegaskan Layanan Transportasi Umum di Jakarta Pulih Total, Tarif Transjakarta dan MRT Gratis Hingga 7 September 2025

Jam Operasional MRT Jakarta Kembali Normal Pasca-Demo, Stasiun Istora Mandiri Sisi GBK Masih Ditutup
