Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Lebih dari 70 Orang, Termasuk Bayi Baru Lahir

Kamis, 20 Maret 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza pada Kamis dini hari (20/3), menewaskan sedikitnya 71 orang, termasuk seorang bayi baru lahir, menurut laporan pejabat kesehatan setempat.

Serangan ini terjadi di wilayah utara dan selatan Gaza, hanya dua hari setelah gencatan senjata yang berlangsung hampir dua bulan runtuh, demikian seperti dilaporkan oleh Aljazeera.

Quds News Network melaporkan bahwa sekitar 20 orang tewas di Khan Younis akibat serangan yang menghantam sejumlah rumah warga. Di wilayah utara, serangan terhadap sebuah rumah keluarga di lingkungan as-Sultan, Beit Lahiya, menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, melaporkan bahwa serangan intensif berlangsung pada waktu subuh, dengan sedikitnya 11 bangunan tempat tinggal rata dengan tanah. “Di antara korban terdapat bayi yang baru lahir, anak-anak, dan perempuan,” ujarnya.

Baca juga:

Israel Lancarkan Serangan Udara, 14 Warga Palestina Tewas

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Khalil Al-Daqran, menyebut lebih dari 710 warga Palestina tewas dan 900 lainnya terluka sejak serangan terbaru dimulai. Ia menambahkan bahwa sekitar 70 persen korban luka adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, seorang staf asing PBB tewas dan lima lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel yang menghantam fasilitas PBB di Gaza tengah pada Rabu. Kepala bantuan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengecam serangan tersebut dan menuntut investigasi serta pertanggungjawaban.

“Hukum internasional jelas: warga sipil dan pekerja kemanusiaan tidak boleh menjadi target,” ujarnya.

Israel juga kembali menguasai Koridor Netzarim di Gaza, yang memutus akses antara Gaza utara dan wilayah lainnya. Langkah ini memicu kekhawatiran akan operasi militer besar-besaran di tengah meningkatnya ketegangan.

Baca juga:

Israel Hentikan Gencatan Senjata, Serangan Baru Tewaskan Ratusan Warga Gaza

Di Yerusalem, ribuan warga Israel menggelar unjuk rasa menentang kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dianggap mengabaikan keselamatan para sandera yang masih berada di Gaza. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan