Sensus CSIS: 42 Persen Kabupaten Dukung Hatta Rajasa Pimpin PAN
Kamis, 26 Februari 2015 -
MerahPutih Nasional- Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan, dukungan kepada calon incumbent Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dari Kabupaten atau Kota cukup tinggi dibanding Zulkifli Hasan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil sensus CSIS yang dipaparkan Arya pada acara "Ketua PAN Terpilih dan Pekerjaan Rumahnya" di kantor CSIS, Jakarta, Kamis (26/2).
"Peta dukungan sementara Kabupaten atau Kota, Hatta Rajasa mengungguli Zulkifli Hasan, sebesar 42,77 persen. Sedangkan Zulkifli hanya memperoleh 38,64 persen. namun masih ada nama-nama lainnya yang bersaing di sini. Seperti, Drajad Wibowo 2,27 persen, Taufik Qurniawan 0,62, Viva Yoga Mauladi 0,41, lainnya 5,58, dan 9,71 persen tidak menjawab," kata Arya.
Adapun peta dukungan sementara Provinsi, menurut Arya, menunjukkan ada kesamaan perolehan dukungan antara Hatta Rajasa sebagai besan Susilo Bambang Yudhoyono dan Zulkifli Hasan sebagai besan Amien Rais. Mereka memperoleh dukungan sementara berada pada angka yang sama.
"Hatta Rajasa 38,24 persen, Zulkifli Hasan 38,24 persen, lainnya 5,88 persen dan 17,65 tidak menjawab," katanya.
Menurut Arya, sensus yang dilakukan CSIS ini bermaksud untuk membedah lebih dalam tingkat kelembagaan infrastruktur. Wawancara terstruktur dilakukan dengan ketua-ketua partai di 34 provinsi dan 514 kabupaten atau kota dengan cara wawancara tatap muka. Menurutnya, sensus lembaganya ini bermaksud petakan pola dukungan sementara dari ketua-ketua partai di daerah terhadap calon-calon Ketua Umum PAN pada Kongres yang akan diselenggarakan di Bali nanti, (28/2) ini. (Baca: CSIS: Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan Sama-sama Kuat)
Baginya, ketatnya persaingan antara dua calon terkuat untuk menjadi Ketua PAN periode mendatang adalah hal yang wajar. Hal ini menunjukan pada dasarnya PAN masih berkomitmen memperkuat demokrasi internal partai dan menghindari diri dari politik aklamasi yang melanda banyak partai lain yang meniadakan peluang bagi kader-kader terbaik untuk bertarung secara sehat dalam pemilihan internal partai.
"Bila kongres ini berjalan baik dan PAN tidak mengikuti jalan perpecahan beberapa partai politik lain pasca pemilihan ketua umumnya, maka sejatinya PAN akan menjadi model bagi partai yang modern, berorientasi masa depan yang demokratis," katanya. (hur)