Sempat Alami Masa Kritis, Paus Fransiskus Dikabarkan Makin Stabil dan Kembali Bisa Bekerja Ringan

Jumat, 21 Februari 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Kabar baik datang dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik se-dunia, Paus Fransiskus. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa radang yang diidap Paus mengalami pengurangan sehingga kondisi fisiknya membaik.

Paus pada Kamis (20/2), dilaporkan sudah bisa duduk tegak di atas tempat tidurnya di Rumah Sakit Agostino Gemelli. Ia juga menyantap sarapan yang dihidangkan di atas kasur.

"Francis tidak lagi demam dan parameter jantung utama terus stabil," kata Juru Bicara Vatikan Matteo Bruni, dikutip Jumat (21/2).

Paus dikabarkan berusaha bekerja, membaca dan menandatangani dokumen, menulis, berbicara dengan rekan-rekannya, dan mengikuti berita. Ia bahkan sudah bisa membaca serta menandatangani dokumen, menulis, berdiskusi dengan para kolega, dan mengikuti perkembangan berita terkini.

Baca juga:

Kondisi Paus Fransiskus Dikabarkan Sedikit Membaik, Bisa Bangun dan Duduk

Kabar Paus masih bisa makan dan menerima tamu adalah pertanda baik menuju pemulihan penuh. Paus bahkan memiliki energi cukup untuk menerima kunjungan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, selama 20 menit di ruang khusus di rumah sakit Gemelli.

Usai pertemuan, Meloni menggambarkan Paus sebagai sosok yang tetap waspada dan responsif. Dia mengakui Paus bercanda seperti biasa.

“Beliau masih memiliki selera humor khasnya," kata Meloni.

Baca juga:

Paus Fransiskus Didiagnosis Pneumonia di Kedua Paru-Paru, Tetap Bersemangat meski Mudah Lelah

Sejauh ini, Paus telah membatalkan semua kegiatan yang dijadwalkan, termasuk audiensi pada hari Sabtu (22/2) besok, dan Misa Minggu di Basilika Santo Petrus.

Hingga kini, belum ada kepastian apakah ia akan memimpin doa Angelus pada Minggu (23/2) siang, atau tidak. Pekan lalu, Paus juga tidak bisa memimpin doa Angelus.

Paus Fransiskus menang telah mengalami beberapa masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari operasi usus besar, operasi hernia, hingga kesulitan berjalan akibat nyeri di pinggul dan lutut.

Namun, Vatikan terus memberikan pembaruan kabar untuk menghindari spekulasi liar, terutama di media sosial, yang menyebarkan kabar bahwa pria yang pernah berkunjung ke Indonesia itu dalam kondisi kritis atau bahkan telah meninggal. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan