Syarat Makna Pesan Leo XIV Saat Pimpin Misa Perdana Sebagai Paus


Robert F. Prevost yang menjadi Paus baru dengan nama gelar Paus Leo XIV melambaikan tangan kepada umat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5). (Foto: YouTube/Vaticannews)
MerahPutih.com - Paus Leo XIV atau Robert Francis Prevost memimpin misa perdanya sebagai Paus pada Jumat (9/5) di Kapel Sistina, Vatikan. Misa dilakukan bersama 133 cardinal elektor yang berpartisipasi dalam konklaf maupun kardinal yang berusia di atas 80 tahun dan tidak memenuhi syarat untuk ikut dalam pemungutan suara.
Paus berusia 69 tahun itu merayakan misa di Kapel Sistina, Vatikan, bersama pada kardinal—baik 133 kardinal elektor yang berpartisipasi dalam konklaf maupun kardinal yang berusia di atas 80 tahun dan tidak memenuhi syarat untuk ikut dalam pemungutan suara.
Dalam homilinya, Leo XIV menyesalkan kenyataan bahwa beriman kepada Tuhan dianggap “tidak masuk akal” dalam banyak situasi.
"Bahkan saat ini ada banyak situasi di mana iman Kristen dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, bagi orang-orang yang lemah dan tidak cerdas," kata Paus berkewarganegaraan Amerika Serikat-Peru itu.
Baca juga:
"Situasi di mana jaminan lain, seperti teknologi, uang, kesuksesan, kekuasaan, kesenangan, lebih diutamakan. Ini adalah lingkungan di mana tidak mudah untuk bersaksi dan mewartakan Injil dan di mana orang-orang percaya diejek, ditentang, dihina, atau, paling banter, ditoleransi dan dikasihani,” ujarnya, menambahkan.
"Namun, justru karena alasan ini, di sinilah misi sangat dibutuhkan, karena kurangnya iman sering kali membawa serta tragedi seperti hilangnya makna hidup, dilupakannya belas kasihan, pelanggaran martabat pribadi dalam bentuknya yang paling dramatis, krisis keluarga, dan banyak luka lain yang diderita masyarakat kita,” kata Paus Leo XIV.
Pada Kamis (8/5), Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik, sekaligus Kepala Negara Takhta Suci Vatikan dan Uskup Roma.
Ia berasal dari Chicago, AS dan lama bertugas di Peru, ia memilih nama Leo XIV untuk masa kepausannya dan merupakan Paus pertama dari AS sekaligus Paus pertama dari Ordo Agustinian (OSA).
Paus mengajak umat Katolik di seluruh dunia untuk memperdalam iman. Menurutnya, iman bukan sekadar tradisi atau warisan.
"Iman adalah perjumpaan hidup yang terus-menerus dengan Kristus," ujar Paus Leo XIV dalam homili yang sarat makna spiritual.
Paus Leo mengatakan bahwa dirinya sangat mengandalkan para kardinal untuk bersama-sama terus menghidupkan Gereja.
"Saya tahu saya dapat mengandalkan Anda semua untuk berjalan bersama saya, sebagai komunitas sahabat Yesus, sebagai orang percaya, untuk mewartakan kabar baik, mewartakan Injil," katanya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Madonna Desak Paus Leo Datangi Gaza: Hentikan Perang dan Penderitaan Anak Kecil Tak Berdosa

Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu

Al Pacino Jadi Aktor Pertama yang Bertemu Paus Leo XIV dalam Pertemuan Khusus

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Sakit Lihat Derita Anak-Anak Gaza, Paus Leo Ketuk Hati Israel Akhiri Pengepungan

Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan

Jabat Tangan Paus Leo XIV, Cak Imin: Simbol Persahabatan dan Komitmen Kemanusiaan

Dialog Agung di Vatikan: Muhaimin Iskandar Membawa Pesan Kebhinekaan dari Indonesia untuk Paus Leo XIV

Budi Arie Sebut Pelantikan Paus Leo XIV Jadi Seruan Moral dan Relevansi dengan Gerakan Koperasi

Diiisukan Terseret Kasus Dugaan Judi Online, Budi Arie Malah ‘Mejeng’ di Pelantikan Paus Leo XIV
