Semburan Lumpur Area Bledug Kramesan Grobogan Meningkat Usai Gempa Bawean

Selasa, 26 Maret 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Aktivitas semburan lumpur area Bledug Kramesan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, meningkat setelah terjadinya gempa di Bawean pada tanggal 22 Maret 2024 dengan Magnitudo 6,5.

Gempa diduga dapat menyebabkan hal-hal berikut, seperti sistem migrasi hidrokarbon maupun lumpur menjadi lebih aktif karena adanya bukaan berupa rekahan maupun patahan sebagai akibat adanya gempa dangkal ini.

Baca juga:

17.564 Jiwa Terdampak Akibat Gempa di Lepas Pantai Tuban

Gempa tersebut juga menyebabkan gejolak lumpur di daerah sekitar Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan menemukan jalannya untuk keluar melewati rekahan yang terbentuk akibat gempa tersebut.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid meminta masyarakat di sekitar area Bledug Kramesan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, untuk tidak panik.

"Fenomena terjadinya Bledug Kramesan di daerah Grobogan tersebut bukanlah suatu fenomena yang luar biasa," ujar Wafid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (26/3).

Wafid melanjutkan, tidak jauh dari Bledug Kramesan terdapat Bledug Kuwu yang secara umum sudah diketahui oleh publik sebagai fenomena mud volcano (gunung lumpur) yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Wafid menjelaskan, pengaruh gempa terkait gunung lumpur tersebut adalah adanya kemungkinan untuk terbukanya rekahan-rekahan yang dilewati oleh material lumpur.

Dengan terbukanya rekahan-rekahan tersebut, material mud diapir atau rembesan lumpur akan mengalami pergerakan naik dan ada penambahan debit material.

"Namun, dengan adanya kompresi dan tekanan tektonik pada area tersebut, akan terjadi titik kesetimbangan seperti pada saat sebelum momen kegempaan terjadi. Badan Geologi terus memonitor perkembangan fenomena alam ini," ucap Wafid.

Baca juga:

Gempa Magnitudo 5 Guncang Papua Barat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan