Sektor Kesehatan Terus Tumbuh, Analis Rekomendasikan Saham
Sabtu, 30 September 2023 -
BIAYA kesehatan secara global meningkat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Indonesia pun terus melakukan transformasi agar masyarakat lebih peduli terhadap kondisi kesehatan mereka karena biaya pengobatan yang terus naik setiap tahun.
Dari sisi pasar, industri farmasi semakin konsisten naik seiring dengan kebutuhan kesehatan domestik. Adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang penggunanya sudah mencapai lebih dari 248 juta orang memiliki dampak positif bagi sektor tersebut.
Baca Juga:
Head of Research FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo dalam paparannya pada acara Investment Talk: Revitalisasi Sektor Kesehatan Melalui Pasar Modal di Era Society 5.0 di Jakarta (27/9) mengatakan adanya UU Omnibus Law Kesehatan memberikan dampak positif. Hal ini dikarenakan adanya aturan pengurangan impor alat dan obat kesehatan, sehingga memberi keuntungan terhadap industri kesehatan dalam negeri.
“Jika ingin berinvestasi, pilihlah sektor yang tidak terlalu ramai namun punya prospek masa depan yang bagus seperti sektor kesehatan. Emiten-emitennya bisa dari Industri Farmasi, Industri Alat Kesehatan serta Rumah Sakit,” ujar Wisnu dikutip dari berita pers yang diterima merahputih.com.

Wisnu memaparkan, sebagai contoh salah satu saham emiten farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) konsisten dari sisi pendapatan. Phapros telah mengalami siklus bisnis yang menantang dan siklus optimisme selama beberapa dekade terakhir, yang artinya telah melewati fase sebelum pandemi, saat pandemi dan pascapandemi namun konsisten dengan penjualannya.
“Saham PEHA ini menarik untuk jangka menengah dan panjang, bisa dijadikan alternatif bagi investor untuk bisa punya passive income dibandingkan saham lain yang tidak punya pendapatan yang konsisten. Selain itu, pemerintah punya komitmen untuk meningkatkan alokasi anggaran di industri kesehatan di atas 30 persen," saran Wisnu.
Baca Juga:
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia David Sutyanto mengatakan bahwa sektor kesehatan menyumbang posisi ketiga yang bertumbuh di Indonesia. Dengan inflasi cenderung rendah, daya beli masyarakat masih bisa meningkat lagi.
“Kesehatan menjadi sektor yang prioritas, di mana rata-rata pengeluaran kesehatan per kapita untuk pencegahan cenderung naik, dan peningkatan ini berdampak positif untuk emiten-emiten yang ada di industri ini.”

Pengeluaran masyarakat untuk upaya preventif, ungkap David juga cenderung naik. Dan ini berdampak positif bagi emiten-emiten di sektor tersebut.
“Selain itu, green investment akan menjadi topik investasi yang menarik. Saat ini pilihan investor ketika akan berinvestasi adalah apakah emiten tersebut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan atau tidak. Indikator yang digunakan adalah ESG (Environmental, Social, and Governance).”
Seperti diketahui, PT Phapros Tbk menjadikan green business sebagai salah satu kebijakan dan standar dalam menjalankan proses bisnisnya. Emiten farmasi ini mengoptimalkan teknologi untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai unsur ekonomi hijau. (dgs)
Baca Juga:
Bill Gates Sumbang Dana Rp10,5 Triliun untuk Pembuatan Vaksin Corona Oxford