Sate Bulayak Nikmat Khas NTB

Kamis, 06 Mei 2021 - Dwi Astarini

SAJIAN sate di Indonesia beragam macamnya. Mulai dari sate ayam hingga sate khas Padang. Ada yang berbahan dasar ayam, ikan, juga daging sapi.

Vivienne Kruger dalam buku Balinese Food: The Traditional Cuisine and Food Culture of Bali mengatakan sate berasal dari bahasa Tamil, sathai, yang berarti daging. Kata sathai merujuk pada potongan daging berbumbu yang dipanggang di atas tusuk kayu dan dicelupkan ke saus khusus sebelum dimakan.

BACA JUGA:

Si Manis Bingka Barandam Menu Incaran untuk Berbuka

Rupanya, orang-orang Tamil terinspirasi pengolahan daging kebab khas Turki dan Arab yang dibawa saudagar Arab ke Asia Selatan. Mereka membawa budaya menyajikan daging itu ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, selama era perdagangan , sekitar abad ke-7 hingga abad ke-14 dan saat gelombang terbesar terjadi pada abad ke-19. Sejalan dengan perjalanan dagang orang Tamil di wilayah Nusantara, budaya mengolah daging menjadi sate pun menyebar.

Di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat, sajian sate tampil khas. Sate bulayak namanya. Berbahan dasar daging ayam, jeroan, dan daging sapi, sate bulayak sekilas tak begitu berbeda dengan sate kebanyakan. Namun, keunikan sate ini justru terdapat pada bulayak.

Bulayak adalah lontong yang dibuat dengan bungkus lilitan daun aren atau enau. Daun dililit secara spiral. Tujuannya, agar saat dibuka, bulayak akan terbuka secara memutar sehingga mudah menyantapnya. Ukuran bulayak lebih kecil ketimbang lontong biasa. Hal itu membuat tekstur bulayak lembut dengan aroma khas daun aren.

Membuka bulayak harus dengan gerakan memutar. Bulayak memiliki tekstur lembut dan rasa gurih yang didapat dari penggunaan daun enau sebagai pembungkusnya. Baunya pun harum. Begitu menggoda selera.

sate bulayak
Bulayak, lontong berbungkus daun aren, jadi ciri khas sate bulayak. (foto: Instagram @daniela_itu_eci)

Ciri khas lain sate bulayak ialah bumbu kacang yang menjadi saus sate. Bumbu kacang sate bulayak terbuat dari kacang tanah yang telah disangrai, ditumbuk, lalu direbus bersama santan juga bumbu-bumbu, seperti ketumbar, jintan, bawang, dan cabai. Hasilnya, saus kacang legit, dengan rasa yang pedas. Citarasa bumbu sate bulayak sedikit mirip kari. Sedap.

Dulunya, sate bulayak disajikan saat hari odalan (upacara adat). Sate unik ini disajiakn bersama kacang, urap, dan serundeng dalam dulang dan tutup khas Lombok yang disebut tabolaq. Pada tutup makanan terdapat cermin dan hiasan kerang. Keduanya punya filosofi. Cermin sebagai pengingat agar makan tak sampai kekenyangan. Sementara itu, kerang sebagai pengingat akan kematian.

Kini, sate bulayak tak lagi hanya muncul saat hari raya. Sate ini mudah ditemukan di penjuru Kota Lombok. Penyajiannya juga berbeda. tak lagi lengkap dengan kacang, serundeng, dan urap. Meski demikian, kenikmatannya jangan kamu lewatkan deh.

sate bulayak
Sate bulayak disajikan dengan bumbu mirip kari. (foto: Instagram @sasmitaedo)


RESEP SATE BULAYAK KHAS LOMBOK

BAHAN-BAHAN


350 gr daging sapi, tumbuk kasar, potong kecil
1 sdm air jeruk nipis
100 gr kelapa setengah tua, parut kasar
100 gr kacang tanah goreng, tumbuk halus
1 sdm gula merah, serut
200 ml santan kental dari 1 butir kelapa
25 buah tusuk sate
10 buah bulayak/ lontong khas Lombok


BUMBU HALUS


15 buah cabai rawit merah
6 butir bawang merah
4 siung bawang putih
3/4 sdt merica sangrai
3/4 sdt garam


CARA MEMASAK

1. Lumuri daging dengan air jeruk nipis, diamkan 15 menit.

2. Campur daging dengan setengah bagian bumbu halus dan kelapa parut, aduk rata

3. Tusuk daging ke tusuk sate, kukus 20 menit hingga matang. Bakar sate hingga kecokelatan.

4. Panaskan 3 sdm minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan kacang tanah, gula merah, dan santan, aduk rata. Masak hingga mendidih dan kental.

5. Siapkan piring saji, lalu taruh sate, bulayak, dan sambal kacang di piring. Siap disajikan.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan