Sarbini-FKSMJ: Penggulingan Jokowi Tidak Miliki Argumentasi Kuat
Jumat, 03 April 2015 -
MerahPutih Politik- Sayup-sayup terdengar wacana penggulingan rezim Joko Widodo-Jusuf Kalla ditengah jalan. Wacana penggulingan terhadap Duo Jokowi-JK santer dibicarakan lantaran selama lima bulan memegang tampuk kendali pemerintahan belum ada perbaikan signifikan bagi rakyat.
Beberapa elemen mahasiswa sendiri berencana melakukan aksi demonstrasi besar-besaran pada tanggal 20 Mei mendatang. Aksi demonstrasi tersebut dipicu dari kegagalan rezim Jokowi-JK menyejahterakan rakyat.
Menanggapi hal tersebut, mantan aktivis pergerakan 1998 Sarbini menilai argumentasi untuk menurunkan rezim pemerintahan Jokowi-JK dinilai lemah dan tidak bisa dibandingkan dengan penurunan rezim Suharto pada saat Orde Baru. (Baca: 4 Makian untuk Rezim Jokowi)
"Tidak bisa dibandingkan dong. Saat itu alasan untuk menurunkan rezim Orde Baru kuat, tapi kalau saat ini untuk menurunkan rezim Jokowi apa alasannya? Saya lihat argumentasinya lemah," kata Sarbini kepada merahputih.com, Jumat (3/4).
Sarbini yang juga mantan Ketua Umum Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta menambahkan, wacana penggulingan terhadap rezim Jokowi-Kalla adalah sejatinya kritik yang dilontarkan dari berbagai kalangan termasuk mahasiswa di dalamnya. (Baca: Aktivis 98: Jokowi Tidak Akan Jatuh di Tengah Jalan)
Kritikan tesebut semakin menguat, ketika rezim Jokowi-JK dinilai tidak peka dengan keperluan dan kebutuhan rakyat yang semakin sulit.
"Saya lihat itu hanya bagian kritik saja kepada pemerintah. Pemerintah sendiri harus peka terhadap kritik itu dan segera memperbaiki kinerjanya," sambung Sarbini.
Masih kata Sarbini, jika Presiden Joko Widodo diturunkan ditengah jalan, tidak ada jaminan bahwa kehidupan rakyat akan berubah lebih baik.
"Tidak ada jaminannya itu. Kalau ada kritik itu saya anggap sebagai warning buat pemerintah. Nah, rezim Jokowi-Kalla harus bisa menjawab kritik tersebut," tandas Sarbini. (bhd)