Salip Jakarta, Jawa Timur Kini Provinsi Kasus Corona Terbanyak
Sabtu, 27 Juni 2020 -
MerahPutih.com - Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, penambahan kasus positif paling tinggi ada di Provinsi Jawa Timur sebanyak 356 kasus.
Dengan penambahan ini, Jawa Timur kini menjadi provinsi dengan kasus positif tertinggi di tanah air melampaui DKI Jakarta.
Baca Juga:
Akumulasi kasus positif COVID-19 di Jawa Timur sebanyak Jatim 10.901 kasus.
“Kalau kita lihat sebarannya hari ini Jawa Timur melaporkan kasus baru konfirmasi positif sebanyak 356 orang dan 193 sembuh,” kata Yuri dalam keteranganya, Jumat (26/6).
DKI Jakarta juga mengalami kenaikan kasus sebanyak 196 kasus baru. Sehingga akumulasi di DKI Jakarta sebanyak 10.793 kasus.
“DKI Jakarta melaporkan 205 kasus baru dan 108 sembuh,” jelas Yuri.
Provinsi lain yang mengalami penambahan tinggi pada hari ini adalah Jawa Tengah dengan 177 kasus baru dan belum ada laporan sembuh. Sulawesi Selatan 172 kasus baru dan 156 sembuh. Kemudian, Bali 49 kasus baru dan 73 sembuh.
Ia melanjutkan, sebanyak 19 provinsi hari ini melaporkan kasus di bawah 10. Ada 7 provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus sama sekali.
"Namun yang menarik adalah beberapa provinsi melaporkan kasus sembuh lebih banyak daripada kasus-kasus baru,” katanya.
Sebagai contoh, Sumatera Utara hari ini melaporkan 14 kasus baru, 64 sembuh. Kemudian Banten 10 kasus baru dan 13 sembuh, Kalimantan Tengah 7 kasus baru dan 29 sembuh, Bengkulu 4 kasus baru dan 10 sembuh, Sumatera Barat 3 kasus baru, 10 sembuh.
“Kepulauan Riau tidak ada kasus baru dan 18 sembuh, kemudian Kalimantan Barat tidak ada kasus baru dan 6 sembuh,” ungkap Yuri.

Sementara itu, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 38.381, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 13.506 orang.
Hingga saat ini, kasus positif penyebaran virus corona sudah terjadi 443 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Adapun data terbaru yang diumumkan, pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 1.240 orang positif, sehingga totalnya menjadi 51.427 orang.
Sementara jumlah pasien sembuh mengalami penambahan sebanyak 884 dan totalnya menjadi 21.333 orang. Untuk pasien meninggal dunia juga bertambah sebanyak 63 orang total menjadi 2.683 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen menekan angka penularan corona di wilayahnya. Tantangan dari Presiden Joko Widodo untuk mengatasi penyebaran virus korona dalam dua minggu akan ia penuhi.
"Saya diminta (Presiden Jokowi) dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul dilakukan bersama-sama dan terintegrasi. Semua daya upaya akan kami kerahkan," kata Khofifah.
Menurut dia, selama ini seluruh kebijakan yang dikeluarkan Pemprov Jatim diambil dengan mempertimbangkan banyak hal. Data dan fakta menjadi dasar pengabilan keputusan termasuk meminta pendapat dari pakar epidemiologi.
Kendati demikian, dalam dua pekan ia akan memasifkan tes seperti rapid test dan uji swab.
Baca Juga:
Budi Karya Sumadi Puas dengan Protokol Kesehatan Bandara YIA
Selain itu, pelacakan dengan lebih agresif, perawatan dan penanganan pasien, hingga isolasi mandiri akan terus dioptimalkan.
"Tapi kami butuh dukungan yang kuat pula dari semua elemen masyarakat. Mulai dari forkopimda, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, ulama, pengusaha, dan juga media," ujarnya.
Khofifah menegaskan menghadapi pandemi tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri. Butuh sinergitas seluruh elemen agar rantai penularan COVID-19 bisa diputus.
"Termasuk di level pemerintahan itu sendiri. Dari pusat ke provinsi berlanjut ke kabupaten/kota hingga desa, harus linear. Tidak bisa beda-beda dan sendiri-sendiri," katanya.
Ia mengakui tingkat kedisiplinan masyarakat Jatim dalam penerapan protokol kesehatan kurang maksimal. Inilah yang menurut pakar menjadi salah satu penyebab munculnya klaster baru dan jumlah pasien di Jatim terus bertambah.
Khofifah menambahkan berdasarkan hasil survei IKA FKM Unair Surabaya, masih banyak pasar tradisional dan tempat cangkrukan belum menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak aman. (Knu)
Baca Juga:
Pengelola Mal Wilayah Jakarta Syaratkan Pengunjung Patuhi Protokol Kesehatan