Said Iqbal: Penutupan Panasonic dan Toshiba Diduga Terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Selasa, 02 Februari 2016 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Pabrik elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba di Indonesia tutup. Penutupan ini ditengarai dampak dari tersingkirnya Jepang dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan menduga hengkangnya dua pabrik raksasa asal Jepang itu karena menangnya Tiongkok dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. 

"Kita bukan anti Tiongkok, tapi melihat data yang ditemukan di lapangan, bahwa investasi ini membawa efek negatif bagi para buruh," katanya dalam acara konferensi pers KSPI, di Hotel Mega, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/2).

Ia menambahkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibiayai empat BUMN dan pinjaman dari Tiongkok akan mempekerjakan tenaga-tenaga dari Tiongkok.  

Pastinya mereka akan membawa banyak tenaga kerja terampilnya asal mereka dan serapan tenaga kerja buruh asal indonesia sedikit yang dilibatkan," ujar Said menambahkan.

Said mengungkapkan, pihaknya sempat bertemu dengan Gubernur Banten Rano Karno sendiri membenarkan bahwa di Pulogadung dan Padeglang, Banten sudah 30.000 pekerja asal Tiongkok masuk. 

"Sedangkan di Sulawesi Tengah pembangunan proyek mercusuar saja banyak melibatkan tenaga kerja asal tiongkok. Seharusnya proyek-proyek mercusuar ini harus melibatkan tenaga kerja asal Tiongkok," tegasnya.

Sebelumnya, pabrik Toshiba di Cikarang, Bekasi dan Panasonic di Pasuruan, Jawa Timur dan Cikarang tutup. Dampaknya, sebanyak 2.500 karyawan kedua perusahaan tersebut mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (Abi)

BACA JUGA:

  1. Pabrik Panasonic dan Toshiba Tutup, 2.500 Karyawan Kena PHK
  2. Chevron Akan PHK 1.500 Karyawan, Ini Jawaban Kementerian ESDM
  3. Ford Hengkang dari Indonesia
  4. Petronas Akan PHK 51.000 Karyawan
  5. Schlumberger Rumahkan 10.000 Karyawan, Kementerian ESDM Angkat Tangan

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan