Sahabat Liam Payne Buka Suara tentang Perjuangan Bebas dari Obat-Obatan, Menyebut Keluarga Berusaha Keras Membantunya

Kamis, 13 Maret 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - ROGELIO 'Roger’ Nores, teman dekat Liam Payne yang menjadi salah satu orang terakhir yang melihat mantan penyanyi One Direction itu dalam keadaan hidup, percaya bahwa kematian Payne merupakan akibat dari serangkaian kejadian yang ‘sangat disayangkan’.

Payne jatuh dari lantai tiga hotel tempat ia menginap di Buenos Aires, Argentina, pada Oktober 2024. Ia berusia 31 tahun.

Jaksa setempat kemudian mendakwa lima orang terkait dengan kematian Payne pada Januari. Nores ialah salah satu individu yang didakwa, tetapi tuduhan terhadapnya dan dua orang lainnya telah dibatalkan. Seorang pegawai hotel dan seorang pelayan lokal ditahan atas tuduhan terkait dengan pemberian kokain kepada Payne selama ia menginap di hotel tersebut.

Kepada Cecilia Dominguez dari CNN Spanyol, dalam sebuah wawancara pada Selasa (12/3), Nores mengatakan, ketika ia meninggalkan Payne sekitar satu jam sebelum jatuh, ia tampak baik-baik saja dan menjadi dirinya sendiri. Nores tidak pernah membayangkan Payne akan meninggal pada hari itu. “Sangat sulit untuk melihat ini terjadi,” katanya.

Baca juga:

Terdakwa Ngaku Pakai Narkoba Bareng Liam Payne, Dihubungi Lewat Instagram



Nores dan Payne bepergian ke Buenos Aires bersama dalam perjalanan pribadi. Menurut Nores, perjalanan itu bertujuan agar Payne dapat menonton konser mantan rekan band-nya, Niall Horan. “Dia hanyalah seseorang yang menikmati hidup dan suka bepergian ke berbagai tempat serta bertemu orang-orang, dan sejujurnya, dia bahagia. Bukan seperti dia merasa sedih atau depresi. Apa yang terjadi benar-benar sangat tidak disayangkan,” kata Nores.

Nores mengatakan mereka bertiga, bersama pacar Payne, Kate Cassidy, menghabiskan waktu bersenang-senang dan melakukan aktivitas normal seperti bermain bowling dan menonton film. Payne ‘tetap sadar’ selama perjalanan itu. Beberapa hari sebelum Payne jatuh, Cassidy meninggalkan Buenos Aires untuk pulang ke rumah.

Sebelum kematian Payne, menurut Nores, seseorang memberikannya obat-obatan. Penyelidikan menetapkan penyanyi tersebut memiliki alkohol, kokain, dan antidepresan resep dalam tubuhnya sebelum kematiannya.

“Saya tidak berpikir obat-obatan membunuhnya. Saya pikir ini benar-benar sebuah kecelakaan yang sangat disayangkan,” imbuhnya.

Nores dan Payne bertemu pada 2020. Keduanya dengan cepat menjalin persahabatan erat. Sekarang, ia mengatakan dirinya fokus untuk melanjutkan proses berduka atas Payne. “Ia merupakan salah seorang sahabat terbaik yang pernah saya miliki dalam hidup saya,” katanya.

Payne secara terbuka berbicara tentang perjuangannya melawan penyalahgunaan zat dan kesehatan mentalnya. Penyanyi itu menandai enam bulan bersihnya pada musim panas 2023 setelah menyelesaikan perawatan di sebuah fasilitas di AS. Ia bersiap memulai tur Amerika Selatan yang baru pada September tahun itu, tetapi menunda jadwalnya setelah menderita infeksi ginjal.

“Dia cukup cerdas untuk mengelilingi dirinya dengan lingkungan yang sehat dan keluarga serta orang-orang di sekitarnya. Mereka berusaha sebaik mungkin. Mereka berusaha sangat keras untuk membantu, tetapi pada akhirnya, ini keputusan Liam,” kata Nores.(dwi)

Baca juga:

Sudah Sebulan Berlalu, Keluarga Minta Keadilan atas Kematian Liam Payne

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan