Saat Panglima TNI Gatot Nurmantyo Bercerita Antara HMI dan PKI

Sabtu, 22 Juli 2017 - Thomas Kukuh

MerahPutih.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bercerita tentang perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ikut berjuang mengusir penjajah. Menurutnya, HMI adalah organisasi kader intelektual muslim yang ikut berjuang saat Agresi Belanda tahun 1947. Organiasi ini juga memiliki andil besar pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) demi Pancasila.

“PKI beranggapan dengan membubarkan HMI akan memuluskan usahanya melakukan kudeta dan merubah ideologi negara menjadi Komunis,” ujar Gatot saat pada acara Halal Bi Halal KAHMI di Aula Sakinah Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.

Jenderal bintang empat itu mengungkapkan betapa dekatnya HMI dengan TNI. Apalagi sekitar tahun 1965 dalam mempertahankan ideologi Pancasila. Sehingga PKI sangat membenci dan menuntut pembubaran HMI. “Bahkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Ahmad Yani saat itu mengatakan ‘kalau mau membubarkan HMI, langkahi dulu mayat saya’,” ungkap Jenderal Gatot.

Pada kesempatan tersebut, Gatot juga menyampaikan bahwa, sehari sebelum G-30 S PKI dilancarkan pada tanggal 29 September 1965, Ketua PKI DN Aidit di Istora Senayan Jakarta masih menuntut untuk pembubaran HMI. Dia mengatakan, kader Central Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) lebih baik pakai sarung saja kalau tidak bisa membubarkan HMI. Diketahui, CGMI adalah sebuah organisasi mahasiswa di Indonesia didirikan pada tahun 1956 underbow PKI.

Menurut Gatot, HMI merupakan salah satu komponen generasi muda intelektual yang ikut aktif menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dan mempertahankan ideologi Pancasila. “Walaupun Indonesia terdiri atas banyak suku bangsa, agama, bahasa dan ras, namun tetap satu karena ada Pancasila yang selalu dijaga oleh HMI bersama komponen bangsa lainnya,” pungkasnya. (mas)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan