Rumah Sakit Martir Al-Aqsa Kewalahan Tangani Pasien Korban Serangan Israel
Senin, 10 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Setidaknya 274 orang tewas dan hampir 700 lainnya menderita luka saat terjadi pengeboman Israel di kamp pengungsian Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Ratusan korban dibiarkan tergeletak di lantai rumah sakit dengan petugas medis berlarian memberikan pertolongan medis di tengah keterbatasan sumber daya.
Rumah Sakit Martir Al-Aqsa saat ini menjadi satu-satunya fasilitas medis yang berfungsi di Jalur Gaza tengah.
"Banyaknya korban luka yang tiba melebihi kapasitas di rumah sakit," kata Ismail Al-Thawabta, direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, kepada Anadolu, Minggu (10/6).
Baca juga:
AS Klaim Paket Bantuan ke Gaza Dikirim dari Dermaga Dibangun Oleh Militernya
"Kami segera mengimbau komunitas internasional serta organisasi-organisasi PBB dan internasional untuk membantu dan mendukung rumah sakit dengan menyediakan pasokan medis dan generator listrik untuk memastikan pemberian layanan tidak terganggu," katanya.
"Situasi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa sangat mengerikan dan sangat berbahaya. Kami menuntut penghentian segera perang genosida terhadap warga sipil,” kata Thawabta.
Pejabat Palestina itu mengatakan serangan Israel telah menyebabkan 33 dari 35 rumah sakit di Gaza tidak dapat beroperasi sama sekali, sehingga mengakibatkan “krisis kemanusiaan yang parah.”
Rumah sakit melansir salah satu dari dua generator yang ada berhenti berfungsi akibat kehabisan bahan bakar.
Baca juga:
Khofifah Sebut Pesantren di Jatim Siap Didik Anak-Anak Gaza
Perkembangan ini mengisyaratkan potensi "bencana kemanusiaan" yang dapat membahayakan nyawa sekian banyak pasien dan bayi prematur Palestina, demikian rumah sakit memperingatkan.
Rumah Sakit Martir Al-Aqsa dan Rumah Sakit Eropa adalah dua fasilitas medis yang dioperasikan pemerintah yang masih berfungsi di Jalur Gaza. (*)