RS Polri Terima 7 Kantong Jenazah Berisi Potongan Tubuh Korban Sriwijaya Air

Senin, 11 Januari 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menerima tujuh kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dalam kantong jenazah tersebut berisi sembilan bagian kecil dari tubuh korban kecelakaan pesawat di perairan Kepulauan Seribu.

Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Hariyanto menyebut temuan bagian tubuh korban di lokasi jatuhnya pesawat masih sangat minimal.

Baca Juga

Kemenhub Perintahkan Santunan Keluarga Korban Sriwijaya Air Segera Cair

Begitu juga dengan sampel data ante mortem yang diberikan oleh keluarga dari penumpang Sriwijaya Air SJ182 masih kurang banyak.

"Jadi yang di TKP ini masih sangat minimal, temuannya juga serpihan-serpihan," ujar Hariyanto kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/1).

Dia berharap agar keluarga dapat membawa data fisik sebelum penumpang pesawat mengalami kecelakaan. Selain itu, kata dia, diharapkan keluarga korban yang datang untuk diverifikasi adalah keluarga terdekat yang memiliki DNA sedarah, bisa anak atau orang tuanya.

"Itu yang nanti diambil data untuk antemortemnya," katanya.

Petugas kedokteran forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati membawa kantong jenazah ke dalam Posko CT Scan Post Mortem, RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Minggu (10/1/2021). RS Polri Kramat Jati kembali menerima tiga kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang selanjutnya akan diidentifikasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas kedokteran forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati membawa kantong jenazah ke dalam Posko CT Scan Post Mortem, RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Minggu (10/1/2021). RS Polri Kramat Jati kembali menerima tiga kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang selanjutnya akan diidentifikasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Sementara itu, tim pencari Sriwijaya Air mulai menemukan lokasi black box alias kotak hitam dari pesawat tersebut.

Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional atau Basarnas, Bagus Puruhito mengatakan, lokasi ini muncul setelah tim menemukan sinyal darurat dari kotak hitam tersebut.

Bagus mengatakan hal ini harus tetap dipastikan lagi. Namun, kedua sinyal itu muncul di area yang sejak awal adalah lokasi pencarian kapal yang hilang.

Selain itu, pancaran atau transmit emergency semacam ini, kata Bagus, hanya muncul dari black box. Menurut Bagus, hari ini tim akan mulai fokus mencari black box Sriwijaya Air SJ 182 ini.

KNKT telah menurunkan alat pinger finder dan sudah ada di KM Rigel dan segera akan dilaksanakan pencarian oleh para penyelam dengan menggunakan portable pinger finder. Dua black box itu adalah cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR).

Adapun CVR adalah black box yang merekam komunikasi antara pilot, pengawas badara, co pilot dan suara lain di dalam cockpit. Sedangkan, FDR merekam data kecepatan arah ketinggian pesawat. (Knu)

Baca Juga

Lima Tahapan Tim DVI Polri Identifikasi Korban Kecelakaan Sriwijaya Air

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan