Keluarga Korban Jeju Air Kritik Laporan yang Menyalahkan Pilot, Menyebut Investigasi Mengabaikan Faktor Tembok Pembatas

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 21 Juli 2025
Keluarga Korban Jeju Air Kritik Laporan yang Menyalahkan Pilot, Menyebut Investigasi Mengabaikan Faktor Tembok Pembatas

Pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Muan Korea Selatan. (Foto: YouTube/Pilot Blog)

Ukuran:
14
Audio:

MERAHPUTIH.COM — SEBUAH investigasi terhadap kecelakaan udara paling mematikan di Korea Selatan menemukan bahwa seorang pilot secara keliru mematikan mesin yang salah. Demikian dilaporkan media lokal.

Hampir seluruh penumpang dari 181 orang di dalam pesawat Jeju Air Penerbangan 2216 tewas ketika pesawat menabrak pembatas beton pada Desember 2024, saat mencoba mendarat di Bandara Internasional Muan. Salah satu mesin pesawat disebut terkena serangan burung.

Rilis hasil investigasi yang seharusnya dilakukan akhir pekan lalu ditunda setelah keluarga korban memprotes isi temuan itu. Mereka menuduh para penyelidik menyalahkan pilot sambil mengabaikan faktor-faktor penyebab lainnya.

Pada 29 Desember 2024 pagi, pilot penerbangan 2216 melaporkan adanya serangan burung dan mengirim panggilan darurat (mayday) saat pesawat mendekati landasan pacu. Para pilot kemudian mencoba mendarat dari arah berlawanan. Rekaman video menunjukkan pesawat melakukan pendaratan perut, tanpa roda pendarat, dan meluncur di sepanjang landasan sebelum menabrak pembatas beton.

Dua mesin pesawat tersebut dikirim ke Prancis pada Maret untuk dianalisis. Temuan terbaru dari Dewan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea Selatan menunjukkan pilot telah mematikan mesin kiri, yang tidak mengalami kerusakan, alih-alih mesin kanan yang rusak parah akibat serangan burung.

Baca juga:

Belajar dari Tragedi Jeju Air, Korsel akan Pasang Kamera Pendeteksi Burung untuk Semua Bandara



Namun, keluarga korban menyatakan laporan tersebut tidak menyebutkan keberadaan pembatas beton di ujung landasan pacu. Menurut mereka itu merupakan faktor utama yang membuat kecelakaan itu begitu fatal.

“Para keluarga korban menginginkan investigasi yang adil dan transparan terhadap kecelakaan ini,” kata mereka dalam sebuah pernyataan, sambil mendesak agar jumpa pers hanya dilakukan setelah pemeriksaan yang menyeluruh dan hati-hati selesai dilakukan.

Dalam pernyataan pada Minggu (20/7), serikat pilot Jeju Air juga mengkritik temuan investigasi terbaru karena dinilai terlalu menekankan kesalahan penilaian pilot dan mengabaikan faktor penyebab lainnya. Namun, seorang sumber yang mengetahui isi penyelidikan mengatakan kepada Reuters bahwa para penyelidik tidak akan mengubah temuannya karena mereka memiliki bukti dan data pendukung yang jelas.

Setelah kecelakaan tersebut, Kementerian Transportasi Korea Selatan pada Januari menyatakan akan menghapus pembatas beton di tujuh bandara.

Pada Mei, keluarga korban mengajukan gugatan pidana terhadap CEO Jeju Air, Kim E-bae, dengan tuduhan kelalaian profesional. E-bae ialah satu dari 24 orang yang sedang diselidiki terkait dengan kecelakaan tersebut.(dwi)

Baca juga:

Pengawas Renovasi Localizer Bandara Muan, yang Terkait Kecelakaan Jeju Air, Ditemukan Meninggal Dunia

#Korea Selatan #Jeju Air #Kecelakaan Pesawat
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Olahraga
Indonesia U-23 Tertinggal di Babak Pertama, Gol Tunggal Korsel Dicetak Menit ke-6
Gol tunggal Korea Selatan U-23 dicetak Hwang Doyun pada menit ke-6.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Indonesia U-23 Tertinggal  di Babak Pertama, Gol Tunggal Korsel Dicetak Menit ke-6
Indonesia
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga
Helikopter ditemukan pada jarak sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga
Indonesia
Identitas Nama 8 Orang Korban Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel
Kontak terakhir helikopter terekam di sekitar Air Terjun Mandin Damar, dengan titik koordinat 3° 6'54.58"S 115°41'21.62"E
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
Identitas Nama 8 Orang Korban Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel
Indonesia
Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Mentewe Kalsel, Bawa 8 Orang Termasuk Pilot
Pemerintah mengerahkan dua helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Mabes Polri untuk memperluas pencarian
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Mentewe Kalsel, Bawa 8 Orang Termasuk Pilot
Indonesia
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Pesawat Aviasi Puncak PK-PPI jenis Grand Caravan kehilangan kendali sesaat setelah mendarat, lalu menabrak Pos Pasgat TNI-AU di ujung landas pacu Bandara Aminggaru, Ilaga.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Olahraga
Tergolong Senior, Ketua Federasi Woodball Korea Selatan Berumur 65 Tahun Turun Langsung di Asian Cup 2025, Sampaikan Pujian Penyelenggaraan di JSI Resort
Yoon Jae-sub (65) tidak takut menghadapi atlet yang lebih muda.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Tergolong Senior, Ketua Federasi Woodball Korea Selatan Berumur 65 Tahun Turun Langsung di Asian Cup 2025, Sampaikan Pujian Penyelenggaraan di JSI Resort
ShowBiz
Bill Gates bakal Jadi Bintang Tamu Acara Bincang-Bincang Korsel, 'You Quiz on the Block', Ngobrolin Yayasan Kemanusiaannya
Misi acara itu ialah mempromosikan martabat manusia sejalan dengan keyakinan inti Gates Foundation.
Dwi Astarini - Selasa, 19 Agustus 2025
 Bill Gates bakal Jadi Bintang Tamu Acara Bincang-Bincang Korsel, 'You Quiz on the Block', Ngobrolin Yayasan Kemanusiaannya
ShowBiz
Pakai Gambar Bendera Matahari Terbit, Oasis Hadapi Kecaman di Korea padahal Sebentar lagi Manggung di Seoul
Bendera matahari terbit digunakan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II dan hingga kini masih menjadi pengingat kuat akan trauma sejarah bagi negara-negara yang mengalami invasi dan pendudukan Jepang, seperti Korea dan Tiongkok.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Pakai Gambar Bendera Matahari Terbit, Oasis Hadapi Kecaman di Korea padahal Sebentar lagi Manggung di Seoul
Bagikan