Pesawat Jatuh di Timur Jauh Rusia, Semua Penumpang Tewas


pesawat milik Angara Airlines jatuh di hutan lebat di wilayah Amur, timur jauh Rusia.(foto: Russian transport prosecutor/BBC)
MERAHPUTIH.COM — PEJABAT Rusia menyatakan 48 orang tewas ketika sebuah pesawat milik Angara Airlines jatuh di hutan lebat di wilayah Amur, timur jauh Rusia, Kamis (24/7). Pesawat Antonov An-24, yang mengangkut 42 penumpang dan 6 kru, lepas landas dari Blagoveshchensk, dekat perbatasan China, hilang dari radar saat mendekati Bandara Tynda.
Seperti dilansir BBC, sebuah helikopter penerbangan sipil Rusia kemudian menemukan puing-puing pesawat yang terbakar di lereng bukit terpencil, sekitar 16 km dari Tynda. Gubernur regional Amur, Vasily Orlov, mengatakan lima anak termasuk di antara penumpang. Orlov mengumumkan tiga hari masa berkabung.
Medan area yang terpencil dan berlumpur membuat tim penyelamat memerlukan sekitar satu jam untuk mencapai lokasi kejadian. Penyelidikan awal menyebutkan kemungkinan penyebab kecelakaan yakni kesalahan pilot dalam kondisi cuaca buruk atau kerusakan teknis.
Pesawat An-24 itu sedang dalam tahap akhir dari rute yang dimulai di Khabarovsk, bagian tenggara Rusia. Saat kecelakaan terjadi, cuaca berkabut tebal. Pesawat disebut sempat gagal mendarat dalam percobaan pertama. Kontak radar hilang saat kru sedang bersiap untuk melakukan pendekatan kedua.
Baca juga:
19 Orang Tewas dan 164 Terluka Dalam Kecelakaan Pesawat di Ibu Kota Bangladesh
Angara Airlines berbasis di wilayah Irkutsk, Siberia, dengan seluruh kru berasal dari wilayah tersebut. Sejumlah penumpang diketahui bekerja untuk Perusahaan Kereta Api Rusia (Russian Railways) di wilayah timur jauh. Pesawat Antonov 24 yang digunakan berusia hampir 50 tahun. Pesawat itu awalnya dirancang di Kyiv pada era Uni Soviet. Meskipun demikian, model ini sudah tidak lagi digunakan di Ukraina selama beberapa tahun terakhir.
Pejabat menyatakan pesawat tersebut baru saja menjalani inspeksi teknis, tapi otoritas penerbangan sipil mengatakan pesawat ini telah terlibat dalam empat insiden sejak 2018. Kantor Berita Tass menyebut tujuh tahun lalu, sayap kiri pesawat ini rusak setelah melampaui landasan dan menabrak tiang penangkal petir.
Pesawat An-24 lainnya juga pernah terlibat dalam kecelakaan fatal.
Pada Juli 2019, sebuah An-24RV keluar dari landasan saat mendarat di Bandara Nizhneangarsk, menewaskan dua anggota kru. Pada 2011, pesawat An-24 lain milik Angara jatuh ke Sungai Ob di Siberia, menewaskan tujuh penumpang.
Setelah kecelakaan pada 2011 tersebut, Presiden Rusia saat itu, Dmitry Medvedev, sempat menyatakan seluruh pesawat An-24 yang masih beroperasi di Rusia harus dipensiunkan.(dwi)
Baca juga:
Laporan Kecelakaan Pesawat Air India: Switch Bahan Bakar Dimatikan Secara Sengaja?
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Area Pencarian Helikopter Jatuh di Kalsel Seluar 27 Kilometer Persegi, 140 Aparat Dikerahkan

Identitas Nama 8 Orang Korban Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel

Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Mentewe Kalsel, Bawa 8 Orang Termasuk Pilot

Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
