Rizal Ramli: Standar CPO Akan Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Jumat, 30 Oktober 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli bertemu Delegasi Malaysia guna membahas masalah Crude Palm Oil (CPO). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Najib Tun Razak di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/10) lalu. 

Pertemuan Presiden Jokowi dan PM Najib menghasilkan keputusan pembentukan council of palm oil producing countries (dewan negara produsen minyak sawit). Dewan ini akan membuat standar CPO untuk kesejahteraan petani sawit. 

"Pertemuan hari ini membahas hal-hal teknis seperti mekanisme pengaturan, pemilihan board dan executive, kewenangannya, fungsi, dan detil," kata Rizal di Jakarta, Jumat (30/10).

Rizal menambahkan isi perjanjian yang disepakati oleh kedua negara. Indonesia dan Malaysia merumuskan standar CPO. Selain itu, pembentukan dewan negara produsen minyak sawit menghasilkan program E+Pop (Ecology, Welfare, Pop Palm Oil Production Country‎).

"Selain harmonisasi kita ingin bantu petani kecil Ekologi Plus pro lingkungan hidup sustainability, pro petani kecil," imbuh Rizal. 

Kesepakatan di dalam standar baru ini direncanakan akan dibahas dalam pertemuan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean yang akan diselenggarakan di Kuala Lumpur pertengahan November kemudian dilanjutkan dengan pertemuan APEC di Manila. Dilanjutkan dengan climate summit di Paris pada awal Desember. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Bahas CPO, Rizal Ramli Temui Delegasi Malaysia
  2. Pungutan CPO Berdampak Terhadap Kenaikan Harga Sawit
  3. BPDP Tangkis Tudingan Perkebunan Sawit Dikuasai Asing
  4. Marak Kebakaran, Dirut BPDP Ingin Perkebunan Sawit Diperluas
  5. Pertemuan Jokowi dan PM Malaysia Terkait Kelapa Sawit

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan