Ridwan Kamil Sempat Disebut Pura-pura Jadi Relawan Vaksin COVID-19
Minggu, 11 Oktober 2020 -
MerahPutih.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbagi cerita dengan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Reisa Brotoasmoro soal relawan vaksin fase 3 yang dilakukan PT Bio Farma dan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Ridwan Kamil mengaku, meski menjadi bagian pemerintah yang menangani langsung, dirinya rela menjadi relawan demi meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin COVID-19 aman.
Ia mengakui, masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang meragukan keamanan vaksin. Ridwan Kamil mengaku ada yang menuding pura-pura menjadi relawan. Tudingan didapat ketika ia mengunggah foto saat proses pengambilan darah di akun media sosial pribadi.
Baca Juga:
Pemerintah Pastikan Vaksin COVID-19 yang Bakal Disuntikkan Aman
"Persepsi publik, orang-orang yang tidak paham menyangka saya bohong. Karena menurut yang tidak paham, jarum suntik itu masih seperti model yang lama, padahal dalam tes vaksin menggunakan jarum suntik modern yang disebut vacutainer," ungkapnya, yang disiarkan di Youtube.
Ia meminta masyarakat yang tidak paham tentang prosesnya, jangan berkomentar memprovokasi. Sebaliknya, ia menyarankan warga untuk bertanya agar memahami prosesnya.
Ridwan Kamil meyakinkan masyarakat bahwa sejauh ini yang ia rasakan, tidak ada dampak medis yang ditimbulkan akibat vaksin tersebut.
Ridwan Kamil juga menuturkan pengalamannya dalam menjalani uji coba itu. Syaratnya harus mendatangi hingga 5 kali kunjungan. Pertama melakukan tes PCR, rapid test dan sejenisnya untuk pengkondisian.
Baca Juga:
Kunjungan kedua, menerima suntikan vaksin tahap satu, kunjungan ketiga disuntikkan tahap kedua, kunjungan keempat dan kelima diambil darahnya untuk dicek reaksi dari vaksin yang disuntikkan.
"Apakah setelah disuntik vaksin, di dalam tubuh saya ini antibody berlimpah atau tidak. Nah, kalau berlimpahnya sampai 90 persen, berarti badan saya siap melawan virus COVID-19 yang akan menyerang tubuh saya. Pengambilan darah kedua akan dilakukan Desember 2020 dan untuk melihat hasilnya," ujarnya.
Kalau hasil uji darah Desember kelak berhasil, maka produksi vaksin secara massal baru bisa dimulai dan dilanjutkan vaksinasi massal. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Swab Tes Hingga Vaksin COVID-19 Digratiskan Bagi Masyarakat Kurang Mampu