Retret Kepala Daerah Jadi Ironi di Tengah Efisiensi Anggaran Pemerintah

Jumat, 21 Februari 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Pemerintah menggelar retret kepala daerah di tengah adanya efisiensi anggaran besar-besaran. Hal ini dianggap sebagai sebuah ironi di tengah pemangkasan anggaran.

Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat menilai, penghematan anggaran tidak boleh hanya menjadi slogan tanpa penerapan yang nyata.

“Jika retret tujuh hari tetap dipaksakan, maka itu hanya akan menjadi ironi dari janji efisiensi yang diperintahkan dalam bentuk instruksi oleh Presiden Prabowo,” tutur Achmad yang juga ekonom dari UPN Veteran Jakarta ini kepada wartawan dikutip Jumat (20/2).

Ia berujar, jika memang ada penghematan anggaran, seharusnya retret kepala daerah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.

“Jika tujuan utama retret adalah menyelaraskan pemahaman dan koordinasi antar pejabat daerah dengan pemerintah pusat, maka ada cara lain yang jauh lebih hemat dan efektif,” jelas Achmad.

Baca juga:

Soal Keikutsertaan Pramono Anung di Retret Kepala Daerah Menyusul Instruksi Megawati, Rano: Tanya DPP

Dengan teknologi komunikasi yang ada saat ini, tidak ada alasan mengapa pemerintah tidak bisa memanfaatkan konferensi daring untuk menyampaikan arah kebijakan secara langsung.

“Jadi tanpa harus mengeluarkan anggaran besar untuk perjalanan dan akomodasi,” tutur Achmad.

Dia menyarankan, seharusnya pelantikan bisa dilakukan di daerah masing-masing secara daring atau setidaknya secara seremonial sederhana di kantor gubernur atau kementerian terkait.

Dalam era digital seperti saat ini, pertemuan fisik dalam skala besar tidak lagi menjadi keharusan.

“Teknologi memungkinkan komunikasi yang efektif tanpa harus mengeluarkan anggaran besar untuk perjalanan dan akomodasi,” pungkasnya.

Diketahui, kegiatan retret kepala daerah diikuti oleh kepala daerah hasil Pilkada 2024 dan akan berlangsung pada 21-28 Februari 2025 di lokasi yang sama tempat Presiden dan Kabinet melakukan Retreat sebelumnya, yakni di Akadami Militer Magelang, Jawa Tengah.

Pelatihan ini mencakup berbagai kegiatan fisik, diskusi strategi, dan pembekalan intensif untuk memastikan para pemimpin daerah mampu menyelaraskan program-program daerah dengan visi nasional. Retret ini direncanakan berlangsung dalam dua gelombang. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan