Relawan Ahok Sering Kena Semprot dari Pengunjung Mal

Senin, 14 September 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Megapolitan - Jadi relawan apalagi untuk kepentingan politik seperti Relawan Teman Ahok, sering sekali merasakan pengalaman kurang menyenangkan. Kadang ditolak atau dicemooh pihak-pihak yang tidak menyukai sosok Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Salah satu relawan Ahok, Novit menceritakan bahwa dirinya seringkali kena semprot dari para haters pria keturunan ‘Tionghoa’ itu saat tengah menawarkan untuk menyalurkan fotokopi KTP kepada setiap pengunjung mal yang ada di Jakarta.

“Kalau hari-hari biasa itu suka banyak haters Ahok yang culas. Pas kami tawarkan, mereka malah “Oh buat si Ahok dengan wajah culas dan nada ketus, orang itu langsung pergi,” katanya ketika berbincang dengan merahputih.com, di Pejaten Village, Jakarta Selatan, Mingu, (13/9).

Selain itu lanjut Novit tidak sedikit juga masyarakat yang justru malah batal untuk membeli aksesoris yang dijual oleh ‘Teman Ahok’. Karena mereka (haters) mengetahui bahwa margin provit dari penjualan aksesoris itu disalurkan untuk biaya operasional dalam mendukung pengumpulan 1 juta fotokopi KTP untuk Ahok.

“Ada juga beberapa warga yang berminat membeli aksesoris. Lalu ketika mereka (haters) mengetahui ternyata penjualan ini adalah sebagai bentuk dukungan dari relawan untuk mendukung Ahok. Orang itu (masyarakat) langsung batal membelinya,” paparnya.

Tidak cukup sampai di situ, ternyata beberapa pendukung Ahok yang menyalurkan fotokopi KTP nya justru malah berpikiran negatif kepada para penjaga posko. Pendukung Ahok itu menuding bahwa tekad  Ahok untuk maju dalam pilgub Februari 2017 mendatang melalui jalur independen (perseorangan) itu sengaja dimanfaatkan oleh para pebisnis dengan mengusung tema “Ahok”, melihat posko yang hanya berukuran 3 x 3 itu pun menjual aksesoris, baju, dan stiker bertema Ahok.

“Ada juga yang negative thinking,” katanya.

Seperti diketahui, saat ini mantan anggota DPR itu tidak bergabung dalam partai politik (parpol) manapun. Sejumlah kalangan bahkan Ahok sendiri memprediksi bahwa dirinya akan tetap maju lewat jalur independen. Sebelumnya, Ahok terpilih di Belitung Timur dari koalisi partai gurem seperti Partai Perhimpunan Indonesia Baru lalu menjadi anggota Partai Golkar kemudian ketika mendampingi Joko Widodo sebagai Wakil Gubernur DKI 2012 beralih ke Partai Gerindra.

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 9 Tahun 2015 disebutkan, pengumpulan KTP untuk dukungan calon kepala daerah tidak bisa lagi dilakukan lewat email atau secara online, tetapi harus dalam bentuk fisik. Jumlah fotokopi KTP sendiri minimal harus terkumpul 7,5 persen dari jumlah pemilih wilayah bersangkutan.

Oleh sebab itulah, masyarakat dari dukungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggelar aksi kampanye sosialisasi pengumpulan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta di hampir setiap mal yang ada di Jakarta.(rfd)

 

Baca Juga:

Jaga Posko, Relawan Ahok Dapat Rp100.000 Per Hari

Gubernur Ahok Diingatkan untuk tidak Halalkan Segala Cara

Bangun Jembatan Layang, Gubernur Ahok Injak Kaki Agung Podomoro

JJ Rizal Tantang Gubernur Ahok Bongkar Perumahan Pantai Mutiara

Gubernur Ahok Gandeng Polda Awasi Titik Rawan Tawuran

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan