Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg Dukung Pengembangan Ibu Kota Kabupaten Bogor

Jumat, 13 Agustus 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Rencana Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaktifkan kembali atau reaktivasi Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Pondok Rajeg yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat disambut Pemkab Bogor.

"Pastinya kita dukung rencana Menteri Perhubungan, akan memberi manfaat juga untuk masyarakat Kabupaten Bogor," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (12/8).

Baca Juga:

Kabupaten Bogor Tidak Berlakukan Ganjil-Genap Buat Tekan Mobilitas Warga

Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg dapat mengurangi volume penumpang KRL di beberapa stasiun Kabupaten Bogor yang tergolong padat, seperti Stasiun Cilebut dan Bojonggede.

Menurutnya, rencana Menhub tersebut selaras dengan konsep penataan Cibinong Raya atau City Beautifica­tion Project (CBP), yakni pro­gram mempercantik wajah pusat kota Kabupaten Bogor.

Penataan Cibinong Raya dimulai dari Simpang Sentul hingga Jalan Raya Tegar Beriman. Bahkan, penataan akan terus dilanjutkan hingga perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kota Depok.

"Untuk 2021, Pemkab Bogor menyediakan anggaran sekitar Rp 300 miliar untuk penataan ibu kota Kabupaten Bogor, Cibinong. Itu untuk fokus pembangunan pedestrian, mulai dari Simpang Sentul hingga Tegar Beriman,” ujar Ade Yasin.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan, kegiatan pengaktifan kembali atau reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg tetap berjalan meski di tengah pandemi.

"Ini adalah satu aktualisasi dari perintah Bapak Presiden bahwa meski di tengah pandemi, semua kementerian/lembaga harus melaksanakan kegiatan sebagaimana mestinya," katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (dua kiri) di Stasiun Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/8). (Kementerian Perhubungan)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (dua kiri) di Stasiun Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/8). (Foto: Kemehub)

Menhub memerintahkan kepada Dirjen Perkeretaapian dan Kepala BPTJ untuk melanjutkan reaktivasi stasiun, khususnya yang berada di kawasan aglomerasi.

Ia berharap, reaktivasi ini tidak hanya dilakukan di wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, tetapi juga dilakukan di seluruh wilayah aglomerasi seperti Jogja, Solo, Semarang, Surabaya, dan wilayah lainnya.

"Ini menunjukkan bahwa pemerintah concern untuk menomorsatukan angkutan massal. Apalagi kereta api merupakan angkutan massal yang ramah lingkungan," ungkapnya dikutip Antara. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan