Ramadan Rawan Tawuran, DPRD DKI Dorong Pendidikan Religi dan Pengawasan Intensif
Jumat, 07 Maret 2025 -
Merahputih.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Farah Savira, menyoroti potensi peningkatan aksi tawuran di bulan Ramadan, khususnya pada malam hari. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat, baik siang maupun malam.
"Biasanya tawuran rawan terjadi pada malam hari. Oleh karena itu, kita perlu memonitor tidak hanya pada siang hari, tetapi juga pada malam hari," ujar Farah dalam keterangannya, Jumat (7/3).
Baca juga:
Polisi Gagalkan Rencana Tawuran Perang Sarung Jelang Sahur Ramadan di Solo
Farah menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan (Disdik) tidak memiliki kewenangan langsung untuk menangani aksi tawuran. Fokus utama Disdik adalah kegiatan belajar-mengajar.
Namun, ia mendorong penambahan ilmu pendidikan, termasuk pendidikan religi dengan metode yang lebih santai dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu, Farah menegaskan perlunya sosialisasi mengenai konsekuensi bagi siswa yang terlibat tawuran.
"Apakah akan ada sanksi atau hukuman, baik ringan maupun berat? Untuk yang berat, dampaknya bisa sampai ke Kartu Jakarta Pintar (KJP)," tandas Farah.
Menurutnya, peran orang tua juga sangat penting dalam mencegah anak-anak terlibat aksi tawuran. Ia menyoroti fenomena anak-anak yang meminta izin keluar untuk mengaji, namun malah pergi bermain.
"Kita harus menyampaikan bahwa ini adalah kerja sama. Setelah reses di beberapa tempat, kita melihat bahwa pengawasan dari RT/RW juga sangat penting," ungkapnya.
Baca juga:
Pemprov DKI Diminta Perbanyak Posko-Posko Antisipasi Tawuran saat Ramadan
Farah menambahkan bahwa tempat-tempat yang sering menjadi lokasi berkumpul anak-anak, seperti sekitar masjid, juga perlu diawasi. Meskipun tidak perlu ada intervensi langsung, jika ada indikasi aksi tawuran atau perilaku negatif lainnya, tindakan harus segera diambil.
"Tidak hanya Dinas Pendidikan di tingkat sekolah, tetapi juga kerja sama lintas sektor. Keluarga pun memiliki peran penting dalam pengawasan anak-anak," pungkas Farah.