Rafi Ginting, Korban Bocor Kepala di Kongres PAN

Minggu, 01 Maret 2015 - Adinda Nurrizki

MerahPutih Politik - Salah seorang dari kubu Zulkifli Hasan yang terkena lemparan kursi saat Kongres PAN kemarin dan mengalami luka bocor di kepala kini sudah dirawat di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu, Nusa Dua, Bali.

Belakangan, korban diketahui bernama Rafi Ginting, Ketua DPD Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dalam jumpa persnya di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali pada Minggu (1/3), Ginting menjelaskan dirinya terkena lemparan kursi yang terbuat dari besi.

"Saya terkena 28 jahitan dengan luka berbentuk L," kata Ginting. (Baca: Kongres PAN Rusuh, Kursi Melayang Kepala Delegasi Sumut Bocor)

Ginting pun menceritakan awal kerusuhan itu dimulai dalam rapat tertutup penyusunan tata tertib (tatib) Kongres IV PAN. Dalam rapat tersebut, terjadi perbedaan antara kubu Hatta Rajasa dengan Zulkifli Hasan. Namun demikian, Ginting tidak menyebutkan delagasi mana yang melemparkan kursi dan mengenai dirinya.

"Yang jelas dari kubu sebelah (kubu Hatta_red)," sambung Ginting. Ia ‎pun mengaku menyerahkan kasus tersebut kepada timses Zulkifli.

"Saya secara pribadi tidak ingin melaporkan kejadian ini (ke polisi). Semua saya serahkan ke tim," terangnya.

Sementara itu, juru bicara timses Zulkifli ‎Hasan, Teguh Juwarno, yang ikut mendampingi Ginting dalam jumpa pers tersebut menjelaskan bahwa saat ini korban sudah mendapat perawatan cukup. Teguh juga menyesalkan kejadian tersebut.

"Kami sesali. Tapi kami melihat ini adalah bagian dari dinamika kongres yang terlalu bersemangat," ujarnya. (Baca: 320 Personel Polisi Amankan Kongres IV PAN)

Teguh pun mengakui ‎lemparan kursi ini satu arah saja, bukan dari dua arah.

"Kejadian ini membuat pendukung Zulkifli solid lagi," tandasnya menambahkan.

Di tepi lain, politikus senior PAN yang berada di kubu Hatta Rajasa, Achmad Farhan Hamid, meminta kepada semua pihak untuk tidak membesar-besarkan persoalan tersebut.

Ia memberikan analogi, dalam setiap pesta saja ada piring pecah, ada sendok yang masuk ke selokan. Karena itu, ia meminta agar insiden tersebut tidak usah dibesar-besarkan.

"Kalau ada pesta selalu ada gelar retak, dan ada sendok yang jatuh ke selokan. Karena itu gak usah dibahas," tandas Achmad Farhan. (bhd)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan