PSI Minta Aparat Hentikan Kekerasan di Wamena Agar Konflik Tak Meluas

Selasa, 01 Oktober 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai seluruh pihak harus menahan diri terkait konflik yang terjadi di Wamena, Papua.

Semuanya juga diminta jangan terpancing untuk memberi komentar yang malah menyulut konflik semakin membesar.

Baca Juga:

Bertambah, Kerusuhan Wamena Telan Korban Hingga 30 Orang

"Kita harus sama-sama berupaya menghentikan kekerasan di Papua. Hanya dengan menghentikan kekerasan, kita baru bisa bicara mengenai pengungkapan kebenaran dan pemenuhan keadilan," kata Jubir Partai Solidaritas Indonsia (PSI) Andi Saiful Haq dalam keterangannya, Selasa (1/10).

Saiful memberikan catatan khusus mengenai operasi keamanan di Papua. Ia menilai, seharusnya polisi dan aparat keamanan harus fokus menghentikan kekerasan dan memberlakukan zona larangan membawa senjata tajam.

"Aparat keamanan harus disiplin mematuhi code of conduct operasi dengan memerhatikan hak asasi manusia," jelas dia.

Bandara Wamena. (Dok.istimewa/Ant)
Bandara Wamena. (Dok.istimewa/Ant)

Selain itu, komandan lapangan harus tegas dan disiplin memeriksa kesiapan dan mentalitas pasukan.

"Dalam keadaan apapun komandan harus bertanggung jawab atas tindakan pelanggaran bawahan mereka, itu merujuk pada prinsip command responsibility dalam SOP kepolisian dan TNI," kata Saiful.

Saiful juga menambahkan catatan bagi yang tidak berada di lokasi konflik untuk menahan diri.

"Kita ini tidak berada di wilayah konflik, dalm konflik seperti di Papua kita tidak bisa paham benar, semua pihak sudah menjadi korban. Jadi paling tidak kita wajib memompakan seruan damai dan konten yang mendinginkan suasana, mereka semua saudara kita,” pungkasnya.

Baca Juga:

Polri: Benny Wenda Desain Kerusuhan Demo Wamena

Sebelumnya, hampir 3.100 orang pendatang di Wamena telah diungsikan ke Jayapura, Papua, dengan menggunakan pesawat Hercules. Hal ini dilakukan setelah kerusuhan yang terjadi di Wamena.

Evakuasi difokuskan kepada kaum ibu dan anak-anak, sementara bapak-bapak termasuk remaja diharapkan tetap berada di Wamena agar ekonomi terus berjalan. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan