Prostitusi Ala Ahok Bikin Pelacur Kebingungan

Selasa, 28 April 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Megapolitan - Ide legalisasi serta sertifikasi proses pelacuran yang dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab di sapa Ahok beberapa waktu lalu rupanya tidak begitu disambut antusias oleh para penjaja seks.

Sejumlah wanita pekerja seks komersiil (PSK) yang ditemui merahputih.com guna dimintai pendapatnya soal ide Ahok tersebut dibeberapa tempat di Jakarta pada Senin (24/5), mereka malah belum mengerti secara detail ide sang gubernur tersebut.

Sebut saja Fanie (bukan nama sebenarnya) Wanita muda yang sudah empat tahun berprofesi sebagai PSK dan biasa mangkal di kawasan kebayoran Baru, Jakarta selatan, kepada merahputih.com mengaku dirinya belum mengerti soal ide dari Ahok

"Aku tuh bingung soalnya kalau nanti pakai sertifikat itu maksudnya apa yah? Masak Iya nanti pekerjaanku ini nantinya dibilang halal sih ? ujarnya sambil bertanya balik.

Lebih lanjut Fani menuturkan apakah nantinya profesi yang digelutinya juga bakal dicantumkan di kolom Kartu Tanda Penduduk (KTP) agar dirinya terhindar dari operasi penertiban yang kerap dilakukan oleh satpol PP guna memberantas penyakit masyarakat.

Fanie mengatakan, " Gini loh mas nanti itu apakah pekerjaanku ini masuk kolom KTP gag, soalnya kalo legal kan biar gag kena garuk kalau satpol PP lagi operasi. tanya Fani.

Lain lagi dengan apa yang dirasakan Linda ( bukan nama sebenarnya), Wanita PSK yang biasa mangkal di sebuah diskotik yang terletak di kawasan Jakarta pusat ini pun merasa bingung dengan Ide Legalisasi yang dilontarkan Gubernur Jakarta.

Linda mengatakan, "Aku biasa kan mangkal yah dan nunggu panggilan, terus kalau nantinya di jadikan satu tempat dengan yang lain dalam satu area itu prosesnya gimana, kan sekarang aja persaingan ketat banget loh. Belum lagi sekarang ini kan lagi gencar banget perang tarif dan layanan diantara sesama profesi. Apa nanti Pak Gubernur bakal nentuin tarif dasar terus yang gag sesuai dengan itu bakal di tangkap? ujar Linda dengan raut muka bingung.

Seorang rekan wanita Linda yang berprofesi sama dengannya bernama Icha (bukan nama sebenarnya) pun saat ditanya soal Ide legalisasi prostitusi juga mengutarakan pendapatnya namun disertai pertanyaan.

Linda mengatakan, "Kan selama ini kita selalu dibayar cash yah, apa nanti pembayaran kalo sudah legal itu bakal bisa ditransfer atau pakai alat gesek kartu yang harus kita bawa-bawa atau gimana yah? Terus nantinya berarti kita juga bakal kena bayar pajak dong? Terus layanan yang kita kerjakan ini apa nantinya ada ketentuan tarif pajaknya?" timpal Linda kepada merahputih.com.

Hal yang mirip juga dikemukakan oleh Sekar (bukan nama sebenarnya) seorang wanita PSk yang biasa ditemui dikawasan Jakarta Utara. Sekar mengaku senang dengan Ide yang dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama tersebut namun dirinya mengaku belum sepenuhnya paham jika hal tersebut nantinya jadi terealisasi.

"Gini loh Mas aku sih senang senang aja yah soal ide dari Pak Gubernur, Tapi kan harus dipikirin juga kalau nantinya legal terus laris kan bakal banyak temen temen dari kampungku yang bakal alih profesi jadi kerja ginian. Itu nanti gimana? Aku sih takut aja kalau nanti anak ku yang wanita bakal kerja seperti aku ini. Sumpah jangan deh," tutupnya. (man)

BACA JUGA:

Wah, Jonru Setuju Rencana Legalisasi Pelacuran 

Sertifikasi Pelacur, Langkah Ahok Bakal Hadapi Pertentangan

Soal Pelacuran, Ahok Harus Belajar Dari Bang Yos dan Bu Risma

Wow, Jakarta Bakal Punya Apartemen Sundal 

Kerap Dijadikan Tempat Mesum, Tebet Jadi 'Dolly Kecil' ?

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan