Program Makan Bergizi Gratis, Imam Besar Istiqlal: Perhatian Khusus untuk Anak Terlantar dan Yatim

Senin, 14 Oktober 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar mengatakan, program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat menjadi solusi bagi anak terlantar dan anak yatim yang kemungkinan kurang mendapatkan akses.

"Sekali lagi dalam Al-Quran perlu memberikan perhatian secara khusus kepada anak yatim. A raaitalladzii yukadzdzibu biddiin fadzaalikalladzii yadu'ul yatiim," ujar Nasaruddin, Senin (14/10).

Nasaruddin mengatakan seharusnya kebijakan makan bergizi gratis untuk siswa ini sudah ada sejak lama. Namun, tidak ada kata terlambat untuk memulai program yang baik.

"Tapi alhamdulillah tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan, saya selaku Imam Besar sering mengisi di media-media seringkali juga saya sebutkan bahwa perhatian khusus terhadap anak-anak itu sangat penting terutama masalah gizi," papar dia.

Baca juga:

Imam Besar Istiqlal Sebut Program Makan Bergizi Gratis Cerdaskan Anak Bangsa

Ia mengingatkan bahwa sejarahnya, Rasulullah SAW banyak memberikan perhatian kepada anak kecil sehingga kebijakan pemberian makan bergizi ini pun menurutnya Islami dan religius.

"Rasulullah SAW itu banyak sekali memberikan perhatian kepada anak kecil, seperti hadist yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufiyah. Perintahkanlah anak untuk belajar sholat pada usia 10 tahun, 7 tahun dan sampai 10 tahun juga belum mau sholat itu diberikan hukuman hukuman kecil terhadap anak itu," jelasnya.

"Artinya apa, bahwa konsentrasi pembinaan anak apakah itu gizinya, apakah itu pendidikan psikologisnya, apakah itu nanti sentuhan-sentuhan dari kedua orang tuanya itu sangat penting," lanjutnya.

Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Quran Jakarta ini menyatakan dukungan terhadap gagasan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto makan bergizi gratis (MBG) bagi siswa-siswi di sekolah.

Ia optimistis kebijakan ini dapat membantu banyak rakyat Indonesia, bukan hanya para siswa tetapi juga para orang tua. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan