Prihatin Soal Kenaikan Harga BBM, Megawati: Kalau Tidak Dinaikkan Malah Makin Sulit

Kamis, 15 September 2022 - Mula Akmal

MerahPutih.com - Masyarakat diminta memahami keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengurangi jumlah subsidi sehingga harga BBM jenis pertalite dan solar, serta jenis lainnya jadi meningkat.

Hal itu disampaikan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menjawab pertanyaan wartawan di sela Jeju Peace Forum, di Kota Jeju, Seoul, Kamis (15/9).

Baca Juga:

Pidato di Jeju Forum for Peace and Prosperity, Megawati Serukan Setop Perang

Megawati mengatakan, dirinya mencoba mempelajari situasi. Sebagai sosok berpengalaman di pemerintahan sebagai mantan presiden dan wakil presiden, Megawati menilai kenaikan harga itu sebenarnya sudah sangat jelas.

“Sampai Menteri Keuangan sendiri sudah turun untuk menjelaskan alasannya, bahwa sebenarnya masalah BBM itu, kalau kita pelajari dengan baik, memang ya itu malah memberikan sebuah kesempatan. Bagaimanapun juga kita kan tak bisa (mempertahankan harga lama),” kata Megawati.

“Kalau nanti tidak dinaikan, lalu situasi kondisinya malah menjadi lebih sulit, lalu bagaimana?” sambung Megawati.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu juga mengatakan dirinya sangat yakin pemerintahan Jokowi memutuskan hal tersebut dengan tidak mudah.

Baca Juga:

Megawati dan Ban Ki Moon Suarakan Perdamaian Dunia

“Ini bukannya karena kebetulan presiden, Pak Jokowi itu adalah presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan ya. Saya tahu juga nanti bisa sampai dibawa-bawa urusan PDI Perjuangannya. Tapi situasi ini kan tentunya tidaklah begitu gampang, tidak asal-asalan saja dinaikkan BBM,” beber Megawati.

Megawati meyakini bahwa keputusan tersebut sudah dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah melalui rapat-rapat kabinet. Ia kadang merasa masih ada saja yang memang tidak mau berusaha mengerti dengan kondisi yang ada. Menurutnya, hal itu memprihatinkan.

Padahal kondisi saat ini memang berat karena Indonesia dan dunia belum benar-benar keluar dari pandemi COVID-19. Sehingga pendanaan untuk COVID-19 tidak bisa begitu saja dialihkan demi menambah subsidi BBM.

“Jadi jangan justru dibalik ya bahwa memang COVID ini juga seperti sebuah pertimbangan yang tidak mudah, apakah dilepas saja? Tapi kan nanti (kalau dilepas), yang kena juga rakyat, artinya kan bisa makin banyak yang menderita. Kan begitu antara lain pertimbangan-pertimbangannya,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Hadiri Jeju Forum for Peace and Prosperity, Megawati Sebut Korsel dan Korut Keluarga

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan