Presiden Jokowi Marah: "Saya Enggak Apa-Apa Dikatakan Presiden Gila!"
Selasa, 08 Desember 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahan ketika ditanya sejumlah wartawan terkait kasus dugaan pencatutan namanya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam permintaan saham Freeport, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12).
Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh ada pihak mana pun yang bisa mempermainkan kewibawaan lembaga negara karena hal ini menyangkut soal kepatutan, kepantasan dan moralitas.
Dengan nada yang tegas dan suara sedikit bergetar, Presiden Jokowi marah karena lembaga negara dipermainkan, Presiden tidak masalah jika dirinya disebut gila sekali pun tapi jika sudah menyangkut wibawa negara, Presiden tidak terima.'
"Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tetapi, tetapi, tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermain-mainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara yang lain," kata Presiden.
"Saya enggak apa-apa dikatakan Presiden gila, Presiden sarap, Presiden koppig, enggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Enggak bisa!," tegas Presiden.
Presiden kembali menegaskan wibawa negara, moralitas dan etika seharusnya tidak dipermainkan, ini menyangkut harga diri bangsa sebagai kesatuan negara Republik Indonesia.
"Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa Negara, sudah cukup!!," tutup Presiden sambil berlalu.
Awalnya Presidon Jokowi menanggapi santai saat pertama kali tahu namanya dicatut, bahkan Presiden membuat guyonan 'papa minta saham', tapi nampaknya kali ini Presiden sudah geram dengan apa yang terjadi di tubuh DPR RI.
Di satu sisi sidang pelanggaran etika perihal kasus ini yang diadukan Menteri ESDM, Sudirman Said kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dengan teradu Ketua DPR RI Setya Novanto berjalan 'alot', bahkan persidangan ke-tiga berjalan secara tertutup kemarin, Senin (7/12).
Berikut videonya:
BACA JUGA: