Presiden Jokowi Dituding Lakukan Nepotisme
Selasa, 24 Maret 2015 -
MerahPutih Nasional - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menuding pemerintah Jokowi-JK melakukan nepotisme. Hal itu terlihat dari sejumlah nama di jajaran komisaris badan usaha milik negara (BUMN). (Baca: Mau Gulingkan Jokowi? Ada 3 Syarat Ini)
Sebastian menjelaskan, nama-nama tersebut banyak dihuni mantan pejabat, politisi, akademisi, hingga sukarelawan. "Banyak sekali tim sukses dan aktivis-aktivis masuk menjadi komisaris ini, komisaris itu. Ini memalukan menurut saya," kata Sebastian di kantor Formappi, Jakarta, Selasa (24/3).
Sabastian juga meragukan motif sukarelawan Jokowi kala pilpres. Menurutnya, apabila motif mereka jabatan, maka hal itu akan membahayakan Jokowi. (Baca: Jokowi Tantang Investor Jepang)
Sebastian menambahkan, nepotisme seperti ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak mampu mewujudkan janji sesuai masa kampanye. "Karena itu, soal KKN harus menjadi catatan serius bagi pemerintahan Jokowi. Karena ini sudah terlihat," katanya.
Sebastian Salang juga memaparkan nama-nama yang dituding terkait hasil nepotisme dengan pemerintahan Jokowi-JK.
1. Bank Mandiri
Komisaris Utama: Darmin Nasution (mantan Gubernur Bank Indonesia )
Komisaris Independen: Cahaya Dwi Rembulan Sinaga (kader PDI-P, Tim Transisi Jokowi-JK)
2. Bank BNI
Komisaris Utama: Rizal Ramli (mantan menteri perekonomian)
Komisaris: Revrisond Baswir (Ekonom dari Universitas Gadjah Mada)
Komisaris Independen: Anny Ratnawati (mantan wakil menteri keuangan)
3. Bank BRI
Komisaris Utama: Mustafa Abubakar (mantan menteri BUMN)
Komisasri Independen: Sonny Keraf (kader PDI-P, mantan Menteri Lingkungan Hidup)
4. Jasa Marga
Komisari Utama: Refly Harun (pakar hukum tata negara)
5. Telkom Indonesia
Komisaris Utama: Hendri Saparini (Dosen Program Magister UGM)
6. Telkomsel
Komisaris: Diaz Hendropriyono (Ketua Umum Koalisi Anak Muda dan Relawan Jokowi). (hur)