Posisi Wamen Berpotensi Picu Konflik 'Matahari Kembar' di Kementerian

Senin, 28 Oktober 2019 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Pengamat Politik Wempy Hadir mengkritik posisi wakil menteri (wamen) yang beberapa waktu lalu dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bentuk dari kompromi politik.

"Hal ini tidak bisa dihindarkan karena pada posisi menteri sudah terisi semua baik dari kalangan profesional maupun dari partai politik. Sedangkan masih ada kekuatan politik lain yang mendapatkan tempat dalam kekuasaan. Dengan demikian muncul nomenklatur wakil menteri," kata Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (28/10)

Nah posisi wakil menteri ini, lanjut Wempy, dianggap sangat kental dengan bagi-bagi kekuasaan. "Hal ini bisa dilihat dari latarbelakang wamen yang baru diangkat," tutur dia.

Baca Juga:

Jabatan Wakil Menteri Tak Lebih Dari Upaya Bagi-Bagi Kue Kekuasaan

Wempy beranggapan, posisi wakil menteri sebenarnya akan bisa mempersulit birokasi jika antara menteri dan wakil menteri tidak seiring sejalan atau masing-masing punya kepentingan pribadi. Bahkan, lanjut dia, bisa memunculkan matahari kembar atau persaingan dan benturan di antara pucuk pimpinan dalam mengelola kementerian.

"Maka konflik tidak akan terhindarkan. Jadi menurut saya sangat rawan terjadi konflik antara menteri dan wakil menteri dalam menjalankan kekuasaan dan mengeksekusi kebijakan tertentu," ungkapnya.

Baca Juga:

Bantu Prabowo, Ini yang Jadi Fokus Wakil Menteri Sakti Trenggono

Pelantikan 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. Foto: ANTARA

Lebih jauh, Wempy menilai koalisi gemuk (grand coalition) kabinet Indonesia maju telah mengakomodir seluruh partai politik pendukung pemerintah. Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Jokowi merupakan hibrida antara office seeking dan policy seeking.

"Di satu sisi Jokowi ingin mendapatkan dukungan dari mayoritas partai politik, tapi sisi yang lain dia juga mesti membagi kekuasaan kepada partai politik yang mendukungnya," tutur Wempy.

Direktur Indo Polling Network ini mengatakan, koalisi gemuk bisa memberikan keuntungan bagi Jokowi dalam hal menyukseskan berbagi kebijakan yang sudah direncanakan jika berhasil dikelola dengan baik.

"Pekerjaan yang tidak mudah adalah bagaimana menyamakan langkah atau gerak bagi semua partai koalisi agar kebijakan pemerintah berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan," tutup Wempy. (Knu)

Baca Juga:

Ketum Projo Hingga Putri Harry Tanoe Datang ke Istana Jelang Pelantikan Wakil Menteri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan